Kamis, 01 Juli 2021

Regret Aversion Bias (skripsi dan tesis)

Regret aversion bias adalah keputusan untuk bertindak menghindari kesalahan keputusan yang sama karena adanya rasa takut menghadapi kerugian yang sama di dalam diri seseorang (Yohnson, 2008). Para peneliti mengidentifikasikan regret aversion bias dalam dua komponen, yaitu experienced regret dan  anticipated regret. Experienced regret merupakan suatu penyesalan yang timbul dari kesalahan masa lalu (Kinerson dan Bailey, 2005). Responden dihadapkan pada rencana investasi yang hasil pilihan investasinya tidak lebih baik dari hasil rencana investasi yang lain. Penyesalan yang akan membuat seorang investor menghindari konsekuensi yang timbul setelah mengambil keputusan investasi yang salah. Tindakan untuk menghindari konsekuensi tersebut disebut anticipated regret. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kinerson dan Bailey (2005) dan Yohnson (2008), variabel regret aversion bias dibagi menjadi dua yaitu experienced regret dan anticipated regret. Experienced regret didasarkan pada penelitian Loomes dan Sudgen(1982). Sedangkan anticipated regret didasarkan pada penelitian Bell (1982). Pada penelitian sebelumnya, hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Kinnerson dan Bailey (2005), Loomies dan Sudgen (1982) adalah experienced regret berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Hasil ini bertentangan dengan penelitian Yohnson (2008) bahwa experienced regret tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Selain itu, hasil penelitian tentang anticipated regret yang dilakukan oleh Kinnerson dan Bailey (2005) dan Yohnson (2008) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bell (1982) 16 serta Wong dan Kwong (2007) bahwa anticipated regret berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Secara keseluruhan, regret aversion bias mempengaruhi keputusan investasi. Namun, masing-masing komponen dari regret aversion bias (experienced regret/anticipated regret) memiliki perbedaan pengaruh terhadap keputusan investasi.

Tidak ada komentar: