Overconfidence akan membuat investor menjadi overestimate
terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh investor itu sendiri, dan
underestimate terhadap prediksi yang dilakukan karena investor
melebih-lebihkan kemampuan yang dimiliki (Nofsinger, 2005:10).
Overconfidence juga akan mempengaruhi investor dalam
berperilaku mengambil risiko. Investor yang rasional berusaha
untuk memaksimalkan keuntungan sementara memperkecil jumlah
dari risiko yang diambil (Nofsinger, 2005:15). Overconfidence juga
dapat menyebabkan investor menanggung risiko yang lebih besar
dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi.
Overconvidence atau sikap terlalu percaya diri berkaitan
dengan seberapa besar prasangka atau perasaan tentang seberapa
baik seseorang mengerti kemampuan mereka dan batas pengetahuan
mereka sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan Shefrin (2007)
yang dikutip sebagai berikut,
“overconfidence is a bias that pertains to how well people understand their own abilities and the limits of their knowledge”.
Penyebab dari overconfidence yaitu kepercayaan diri yang
berlebihan bahwa informasi yang diperoleh mampu dimanfaatkan
dengan baik karena memiliki kemampuan analisis yang akurat dan
tepat, namun hal ini sebenarnya merupakan suatu ilusi pengetahuan
dan kemampuan dikarenakan adanya beberapa alasan seperti
pengalaman yang kurang dan keterbatasan keahlian mengintepretasi
informasi (Baker & Nofsinger 2002).
Sheffrin (2007) membagi overconfidence ini kedalam dua
kelompok, yaitu: (1) terlalu percaya diri akan kemampuan atau
overconfidence about ability dan (2) terlalu percaya diri akan
pengetahuan atau overconfidence about knowledge. Orang yang
terlalu percaya diri akan kemampuan mereka biasanya berpikir
bahwa seseorang merasa lebih baik dari pada yang sebenarnya.
Sedangkan orang yang terlalu percaya diri akan level
pengetahuannya sendiri biasanya berpikir bahwa orang tersebut
tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya diketahui. Sikap ini
tidak selalu berarti bahwa investor tidak peduli atau tidak kompeten,
masalahnya hanya terletak pada pemikiran bahwa orang tersebut
lebih pintar dan lebih baik.
Investor dengan overconfidence akan mengesampingkan
informasi yang didapat karena dia terlalu percaya pada keyakinan sendiri. Investor menjadi terlalu yakin dan percaya diri pada
pandangan dan pengetahuan individu sehingga informasi lain yang
didapat tidak terlalu dihiraukan. Rasa percaya diri yang berlebihan
menyebabkan investor menaksir terlalu tinggi terhadap pengetahuan
yang dimiliki, menaksir terlalu rendah terhadap risiko dan melebihlebihkan kemampuan dalam hal melakukan kontrol atas apa yang
terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar