Kamis, 01 Juli 2021

Overconfidence (skripsi dan tesis)

 Overconfidence akan membuat investor menjadi overestimate terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh investor itu sendiri, dan underestimate terhadap prediksi yang dilakukan karena investor melebih-lebihkan kemampuan yang dimiliki (Nofsinger, 2005:10). Overconfidence juga akan mempengaruhi investor dalam berperilaku mengambil risiko. Investor yang rasional berusaha untuk memaksimalkan keuntungan sementara memperkecil jumlah dari risiko yang diambil (Nofsinger, 2005:15). Overconfidence juga dapat menyebabkan investor menanggung risiko yang lebih besar dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Overconvidence atau sikap terlalu percaya diri berkaitan dengan seberapa besar prasangka atau perasaan tentang seberapa baik seseorang mengerti kemampuan mereka dan batas pengetahuan mereka sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan Shefrin (2007) yang dikutip sebagai berikut, “overconfidence is a bias that pertains to how well people  understand their own abilities and the limits of their knowledge”. Penyebab dari overconfidence yaitu kepercayaan diri yang berlebihan bahwa informasi yang diperoleh mampu dimanfaatkan dengan baik karena memiliki kemampuan analisis yang akurat dan tepat, namun hal ini sebenarnya merupakan suatu ilusi pengetahuan dan kemampuan dikarenakan adanya beberapa alasan seperti pengalaman yang kurang dan keterbatasan keahlian mengintepretasi informasi (Baker & Nofsinger 2002). Sheffrin (2007) membagi overconfidence ini kedalam dua kelompok, yaitu: (1) terlalu percaya diri akan kemampuan atau overconfidence about ability dan (2) terlalu percaya diri akan pengetahuan atau overconfidence about knowledge. Orang yang terlalu percaya diri akan kemampuan mereka biasanya berpikir bahwa seseorang merasa lebih baik dari pada yang sebenarnya. Sedangkan orang yang terlalu percaya diri akan level pengetahuannya sendiri biasanya berpikir bahwa orang tersebut tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya diketahui. Sikap ini tidak selalu berarti bahwa investor tidak peduli atau tidak kompeten, masalahnya hanya terletak pada pemikiran bahwa orang tersebut lebih pintar dan lebih baik. Investor dengan overconfidence akan mengesampingkan informasi yang didapat karena dia terlalu percaya pada keyakinan  sendiri. Investor menjadi terlalu yakin dan percaya diri pada pandangan dan pengetahuan individu sehingga informasi lain yang didapat tidak terlalu dihiraukan. Rasa percaya diri yang berlebihan menyebabkan investor menaksir terlalu tinggi terhadap pengetahuan yang dimiliki, menaksir terlalu rendah terhadap risiko dan melebihlebihkan kemampuan dalam hal melakukan kontrol atas apa yang terjadi

Tidak ada komentar: