Kamis, 01 Juli 2021

Mental Accounting (skripsi dan tesis)

Investor yang mempunyai mental accounting dalam pengambilan keputusan saat bertransaksi ialah investor yang mempertimbangkan cost dan benefit dari keputusan yang diambil (Nofsinger, 2005:45). Dengan seperti itu investor merasa aman. Dalam arti investor lebih aman dalam melakukan transaksi sehingga bisa meminimalkan resiko karena adanya pertimbangan cost dan benefit yang akan diperoleh dengan keputusan yang diambil misalnya resiko terjadinya loss dalam jumlah yang besar. Indikator yang digunakan yaitu, “dalam berinvestasi investor selalu menghitung keuntungan yang akan diperoleh; dalam melakukan investasi investor selalu menghitung biaya yang akan dikeluarkan”. Proses pembelian barang dalam mental accounting dipandang dari sisi laba dan rugi. Barang yang diperoleh dianggap sebagai laba, sedangkan uang yang dibayarkan dianggap sebagai rugi. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Kahneman and Tversky (1984)   dan Thaler (1985) menolak gagasan tersebut. Menurut mereka seseorang memperoleh dua macam utilitas dari proses pembelian tersebut, yaitu utilitas akuisisi dan utilitas transaksi. Utilitas akuisisi mengukur nilai dari barang yang diperoleh dibandingkan dengan harga barang tersebut. Utilitas akuisisi merupakan nilai yang bersedia dibayar pembeli. Penilaian barang tersebut dianggap sebagai hadiah yang diperoleh dikurangi dengan harga yang harus dibayarkan. Sedangkan utilitas transaksi adalah mengukur nilai yang disepakati. Nilai yang disepakati ini merupakan harga regular yang bersedia dibayar untuk memperoleh suatu barang. Harga tersebut merupakan perbedaan dari jumlah yang dibayar oleh pembeli dengan harga yang sebenarnya diharapkan pembeli atas barang tesebut. Konsep utilitas transaksi ini tidak berlaku dalam model ekonimi standar karena konsumsi individu selalu sama dalam kondisi apapun

Tidak ada komentar: