Jumat, 30 Juli 2021
Atribut Merek Hijau (skripsi dan tesis)
Atribut merek hijau (green brand attribute) didefinisikan dengan
atribut spesifik merek dan relasi manfaatnya mengurangi dampak terhadap
lingkungan serta persepsi merek tersebut bertema lingkungan (Roozen dan
De Pelsmacker, 1998 dalam Hartman et al., 2005). Berkaitan dengan hal
ini, pemasar perlu memberikan penjelasan detail berupa kalimat ataupun
simbol-simbol ramah lingkungan (green brand attribute), misalnya dalam
cetakan kemasan produk, dalam kandungan produk, bahkan dalam proses
produksi yang tercetak pada label produknya.
Strategi atribut merek hijau berdasarkan fungsi utama merek hijau
bertujuan untuk membangun asosiasi merek dengan menyampaikan
informasi atribut produk bertema lingkungan. Strategi ini tergantung
seberapa relevan keuntungan produk ramah lingkungan tersebut bila
dibandingkan dengan produk konvensional lainnya ditinjau dari proses
produksi, manfaat produk dan/atau eliminasi produk (Meffert dan
Kirchgeorg, 1993; Peattie, 1995 dalam Hartman et al., 2005).
Dikarenakan tidak semua konsumen mendapat manfaat langsung
dari produk ramah lingkungan sebagai faktor motivasi membeli, maka
sebagai strategi alternatif atau strategi komplementer, atribut merek hijau
dapat juga diasosiasikan dengan tiga jenis konsep tentang manfaat merek
secara emosional:
a. Perasaan berbuat baik (warm glow) terasosiasi dengan sebuah perilaku
altruistic way. Konsumen mendapat pengalaman kepuasan pribadi dengan berkontribusi untuk sebuah lingkungan yang lebih baik (Ritov
dan Kahnemann, 1997).
b. Ekspresi otomatis yang diperoleh melalui pengamatan sosial
mengkonsumsi green brands. Ada kepuasan tersendiri dengan
memamerkan kebiasaan tersebut kepada orang lain (Belz dan Dyllik,
1996).
c. Hasrat alami yang timbul dari sensasi dan perasaan pengalaman
normal ketika kontak dengan alam. Hasilnya seperti sensasi mencintai
lingkungan atau menyatu dengan alam (Kals et al., 1999).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar