Menurut Sashkin (1976), Thomas, dan Velthouse (1990) dalam
pelelitian Xu et al. (2010) menjelaskan mengenai model motivasi yang
menyatakan bahwa perilaku kepemimpinan yang partisipatif akan
meningkatkan kinerja terhadap tugas yang diberikan dan meningkatkan
motivasi intrinsik dan memberdayakan secara psikologis untuk
karyawan. Oleh sebab itu banyak penelitian terdahulu yang membahas
tentang motivasi intrinsik, perasaan bernilai, serta rasa selfdetermination bagi karyawan.
Menurut Ryan dan Deci (2000), Self Determination Theory
merupakan teori yangberkaitan degan motivasi dan kepribadian
manusia. Dua tipe motivasi yang melekat dalam diri manusia adalah
autonomous motivation dan controlled motivation. Autonomous
motivation disebut juga sebagai motivasi intrinsik dimana aktivitas
yang dilakukan oleh individu atas dasar rasa senang dan ketulusan, sedangkan controlled motivation yang sering disebut juga sebagai
motivasi ekstrinsik merupakan aktiviitas yang dikerjakan individu
karena tekanan dari pihak luar.
Seseorang dikatakan memiliki self determination apabila kegiatan
yang dilakukan dipengaruhi oleh motivasi intrinsik. Itulah alasan
kenapa manusia bisa merasa bahagia setelah menolong orang lain
meskipun kerja kerasnya tidak dibayar sama sekali. Seseorang yang
memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya memiliki potensi besar yang
membuat orang bekerja lebih keras bahkan tanpa adanya insentif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar