Perilaku konsumen (consumer behavior) menurut Peter dan Olson
(2013) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi
antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan di mana
manusia melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan. Dengan kata
lain, perilaku konsumen melibatkan pemikiran dan perasaan yang
mereka alami serta tindakan yang mereka lakukan dalam proses
konsumsi. Sementara itu dalam teori perilaku terencana (Theory of
Planned Behavior), faktor utama dari suatu perilaku yang ditampilkan
individu adalah intensi untuk menampilkan perilaku tertentu (Ajzen,
1991). Intensi diasumsikan sebagai faktor motivasional yang
mempengaruhi perilaku.
Intensi merupakan indikasi seberapa keras seseorang berusaha atau
seberapa banyak usaha yang dilakukan untuk menampilkan suatu
perilaku. Sebagai aturan umum, semakin keras intensi seseorang untuk
terlibat dalam suatu perilaku, semakin besar kecenderungan ia benarbenar melakukan perilaku tersebut. Intensi untuk berperilaku dapat
menjadi perilaku sebenarnya hanya jika perilaku tersebut ada dibawah
kontrol individu yang bersangkutan. Individu memiliki pilihan untuk
memutuskan perilaku tertentu atau tidak sama sekali (Ajzen, 1991).
Terdapat tiga prediktor utama yang memengaruhi intensi individu untuk
melakukan suatu perilaku, yaitu sikap terhadap suatu perilaku (attitude
toward the behavior), norma subjektif tentang suatu perilaku (subjective
10
norm), dan kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control)
(Ajzen, 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar