Herzberg, Mausner, dan Snyderman pada tahun 1959
melaporkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa manusia
memiliki dua pasang kebutuhan. Kebutuhannya sebagai binatang
untuk menghindari rasa sakit dan kebutuhannya sebagai manusia
untuk bertumbuh secara psikologis. Temuan ini menuntun mereka
untuk mengambangkan faktor ganda teori motivasi atau Two Factors
Theory. Sejak saat itu pula teori ini telah menarik perhatian dari
bidang psikologi dan manajer industri (House & Wigdor, 1999).
Menurut Two Factor Theory yang dicetuskan oleh
Herzberg, terdapat 2 faktor motivasi. Motivation factors (intrinsik)
sendiri terkait dengan sifat pekerjaan itu sendiri dan imbalan yang
mengalir langsung dari performansi kerja. Selain faktor intrinsik yang
dianggap ampuh adalah adanya karakteristik yang mendorong
kebutuhan individu untuk aktualisasi diri dan realisasi diri di dalam
pekerjaannya. Beberapa aspek dalam faktor intrinsik antara lain
prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan
kemajuan. Sedangkan hygiene factors (ekstrinsik) dikaitkan pada
hubungan individu dengan konteks atau lingkungan tempat dia
melakukan pekerjaannya. Seperti upah, kebijakan dan administrasi
perusahaan dalam organisasi dianggap sebagai faktor utama dalam
faktor ekstrinsik (House & Wigdor, 1999).
Dalam beberapa kajian literatur lain mengenai motivasi
intrinsik dan estrinsik dikatakan bahwa perbedaan keduanya terletak
pada sumber dorongan. Kjerulf (2015) menjelaskan bahwa motivation
factors (intrinsik) ketika seseorang memiliki keinginan melakukan
sesuatu. Di sisi lain, hygiene factors (ekstrinsik) ketika seseorang
melakukan sesuatu karena individu lain yang mencoba
mengarahkannya. Dalam Khan dan Iqbal (2013) motivasi intrinsik
merujuk pada dorongan untuk kepentingan kesenangan dan kepuasan
pribadi. Motivasi ekstrinsik merujuk pada dorongan untuk nilai instrumental seperti hadiah.
Berrdasarkan penjabaran konsep Two Factor Theory yang terdiri dari motivation factors (intrinsik) dan hygiene factors (ekstrinsik), peneliti menyimpulkan bahwa Two Factor Theory merupakan keadaan psikologis yang berfokus pada motivasi disebabkan oleh kepuasan yang bersumber dari nilai pribadi untuk aktualisasi dan realisasi diri, dan bersumber dari nilai instrumental untuk mendapatkan keuntungan dari apa yang telah dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar