Fungsi Pengujian :
Pengujian Satu Sisi adalah untuk menguji perbedaan nilai tengah (median), sedangkan
pengujian Dua Sisi untuk menguji berbagai jenis/sembarang perbedaan {(nilai tengah
(median), kemencengan (skewness), pemencaran (dispersi)} dua buah populasi yang tidak
berpasangan.
Persyaratan Data :
Data setidak-tidaknya memiliki skala ordinal.
Prosedur Pengujian :
1. Tentukan sebaran frekuensi kumulatif Sn1(x) dan Sn2(x) dalam interval-interval. Jika
memungkinkan interval dibuat sebanyak mungkin.
2. Susun skor hasil pengamatan dalam sebaran frekuensi kumulatif Sn1(x) dan Sn2(x).
3. Untuk tiap interval, hitung selisih Sn1(x) dan Sn2(x).
4. Hitung harga D maksimum dengan memakai rumus (5.7).
5. Bila n1 = n2 = N dan jika N ≤ 40, gunakan Tabel L (Siegel, 1997). Tentukan harga p untuk
harga KD atau pembilang D maksimum bagi pengujian dua sisi atau satu sisi. Jika KD ≥
KDTabel L, maka tolak Ho.
6. Seandainya n1 dan n2 > 40 dan perlu dilakukan Uji Dua Sisi (n1 dan n2 tidak harus
berjumlah sama), gunakan rumus yang ada pada Tabel M (Siegel, 1997) untuk
menghitung harga D bagi pengujian dua sisi gunakan rumus (5.8). Jika D ≥ DTabelM, tolak
Ho.
7. Seandainya n1 dan n2 > 40 dan perlu dilakukan Uji Satu Sisi, hitung harga χ
2
berdasarkan
harga D maksimum, dengan memakai rumus (5.9). Selanjutnya gunakan Tabel C (Siegel,
1997) untuk harga χ
2
pada db = 2. Jika p yang diamati ≤ α , maka tolak Ho.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar