Sejumlah penelitian tentang aspek
keperilakuan dalam pengauditan
menunjukkan bahwa variabel tugas
mempengaruhi judgment yang dibuat
oleh auditor (Kida, 1984; Emby, 1994;
O’Clock dan Devine, 1995). Variabel
tugas termasuk faktor-faktor yang
bervariasi baik di dalam dan di luar tugas
seperti kompleksitas, format presentasi,
pengolahan informasi dan respon modus
siaga. Format presentasi (framing)
merupakan salah satu faktor yang
diidentifikasikan dapat mempengaruhi
audit judgment yang dibuat oleh auditor.
Framing merupakan sebuah fenomena
yang mengindikasikan bahwa pembuat
keputusan akan memberikan respon
dengan cara yang berbeda pada masalah
yang sama jika disajikan dengan format
yang berbeda (Chen dan Chiou, 2008).
Dalam lingkungan tugas
pengauditan, auditor membuat judgment
dalam mengevaluasi penugasan audit
yang diterima seperti dalam hal evaluasi
pengendalian intern, penilaian risiko
audit, perancangan dan
pengimplementasian penarikan sampel
audit serta penilaian dan pelaporan atas
aspek-aspek ketidakpastian dalam audit.
Auditor secara implisit maupun eksplisit
memformulasikan suatu dugaan terkait
dengan tugas-tugas judgment mereka.
Dugaan tersebut kemudian di-framingkan atau dibingkai dan selanjutnya
auditor mencari data atau bukti-bukti
audit untuk membuktikan dugaan yang
telah diformulasikan sebelumnya (Kida,
1984; Chen dan Chiou, 2008).
Pengaruh framing pertama kali
diidentifikasi oleh Tversky dan
Kahneman (1986) dengan menyatakan
bahwa judgment dipengaruhi oleh bahasa
yang digunakan dan format bahasa yang
dikodekan sebagai informasi yang
diterima. Kemudian oleh pembuat
keputusan diproses menjadi sebuah
judgment atas suatu masalah. Persepsi
dari situasi judgment dapat dimanipulasi
oleh kata-kata dalam suatu pertanyaan.
Penjelasan atas framing yang digunakan
dalam penelitian ini didasarkan atas teori prospek dari Kahneman dan Tversky
(1979). Framing “risiko” menempatkan
auditor dalam domain loss sementara
“kekuatan” dalam domain gain
(Suartana, 2005). Teori prospek
memberikan penjelasan bahwa framing
tergantung pada masalah, norma,
kebiasaan dan karakteristik pembuat
keputusan. Bentuk fungsi nilai dari teori
prospek yaitu cekung untuk gain dan
cembung untuk loss. Ketika kurva
semakin curam untuk loss dibandingkan
gain, framing risiko akan menghasilkan
persepsi auditor tentang uji substantif
yang semakin mendalam (Kahneman dan
Tversky, 1979; Chen dan Chiou, 2008).
Berdasarkan penjelasan
sebelumnya, patut diduga framing
memiliki pengaruh terhadap audit
judgment yang dibuat auditor atas
penugasan audit yang diembannya dan
diduga ada perbedaan judgment auditor
jika disajikan dalam framing berbeda
(positif atau negatif).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar