Beaver (1989) menyatakan bahwa keyakinan (beliefs) merupakan
komponen penting dalam proses pengambilan keputusan. Keberadaan informasi
6
akuntansi juga diyakini dapat mengubah keyakinan investor (Bruns, 1968 dan
Beaver, 1989), perilaku pengambil keputusan akan berubah ketika informasi baru
yang datang dapat mengubah keyakinan awal yang sudah ditetapkan (Hartono,
2004).
Dalam setting audit, Ashton dan Ashton (1988) menguji revisi keyakinan
berurutan dengan menyederhanakan konteks audit yang dilaporkan. Dengan
menggunakan 211 auditor dan cara penyajian berurutan dan simultan, mereka
menunjukkan bahwa revisi keyakinan auditor tergantung atas urutan bukti yang
diterima dan hasil ini memberikan perubahan sikap terhadap bukti yang dihadapi
oleh auditor. Efek penyesuaian terbukti pada informasi yang tidak konsisten
dengan cara penyajian berurutan disebabkan oleh sensitivitas auditor terhadap
bukti negatif sangat tinggi.
Secara empiris, Hartono (2004) menunjukkan bahwa belief-adjustment
menyediakan model untuk menjawab pertanyaan bagaimana, mengapa, dan
kapan, urutan-urutan informasi dapat mengubah keyakinan individu dalam
pengambilan keputusan. Hasilnya, pengujian tersebut mendukung keberadaan
recency effect, no-order effect, anchoring-adjustment effect, dan dillution effect
dalam setting penyajian pengumuman laba dan deviden sebagaimana yang
diprediksikan dalam belief-adjustment, kecuali untuk efek resensi pada kondisi
informasi pengumuman deviden negatif.
Hasil eksperimen lainnya dilakukan oleh Nasution dan Supriyadi (2007).
Mereka menguji pengaruh urutan bukti dengan pertimbangan untuk merevisi
keyakinan menggunakan setting audit. Hasilnya menunjukkan bahwa auditor akan
membobot informasi terkini lebih penting dari informasi sebelumnya atau dengan
7
kata lain terjadi efek resensi. Pengujian keberadaan efek resensi menggunakan
desain eksperimental dengan setting pasar modal juga dilakukan oleh Alvia
(2009). Hasil eksperimen tersebut mengkonfirmasi belief-adjustment theoryrecency effect yang diajukan oleh Hogarth dan Einhorn (1992). Intinya, investor
cenderung membobot informasi terkini lebih penting daripada informasi
sebelumnya pada jenis informasi yang bersifat campuran (kombinasi antara good
news dan bad news).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar