Menurut Uno (2007:3) membedakan macam-macam motif dari dasar
pembentukannya menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut:
a. Motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan
organisme demi kelanjutan hidupnya. Misalnya lapar, haus, kebutuhan akan
kegiatan dan istirahat, mengambil napas, seksualitas, dan sebagainya.
b. Motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari
lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada. Jadi, motif ini tidak
berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan
kebudayaan setempat. Misalnya, keinginan mendengarkan musik, makan,
dan sebagainya.
c. Motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang
berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan Tuhan-Nya,
seperti ibadahnya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya keinginan untuk
mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk merealisasikan norma-norma
sesuai agamanya. Lebih lanjut Sardiman (2014: 86) membagi macam – macam motif dari dasar
pembentukannya, menjadi dua bagian yakni:
a. Motif – motif bawaan.
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir,
jadi motif itu ada tanpa dipelajari. Misalnya dorongan untuk makan, dorongan
untuk minum, dorongan untuk bekerja. Motif – motif ini seringkali disebut
motif – motif yang diisyaratkan secara biologis.
b. Motif – motif yang dipelajari.
Maksudnya motif – motif yang timbul karena dipelajari. Contohnya dorongan
untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar
sesuatu di dalam masyarakat. Motif – motif ini seringkali disebut dengan
motif – motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam
lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar