Menurut Sobur (2011: 268) secara etimologis, motif atau dalam bahasa inggrisnya
motive, berasal dari kata motion, yang berarti “gerakan” atau “sesuatu yang
bergerak”. Jadi, istilah “motif” erat berkaitan dengan “gerak”, yakni gerakan yang
dilakukan oleh manusia, atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif dalam
psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu
tingkah laku.
Sedangkan menurut Walgito (2004: 220) motif berasal dari bahasa latin movere
yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motivasi diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan
driving force. Motif sebagai pendorong pada umunya tidak berdiri sendiri, tetapi
saling kait mengait dengan faktor – faktor lain. Hal – hal yang dapat mempengaruhi
motif disebut motivasi. kalau orang ingin mengetahui mengapa orang berbuat atau
berperilaku ke arah sesuatu seperti yang dikerjakan, maka orang tersebut akan terkait
dengan motivasi atau perilaku yang termotivasi (motivated behavior).
Motif itu tidak
dapat diamati secara langsung. Tetapi motif dapat diketahui atau terinferensi dari
perilaku, yaitu apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat oleh seseorang.
McClelland (dalam Uno, 2007: 9) berpendapat bahwa “A motive is the
redintegration by a cue of a change in an affective situation” yang berarti motif
merupakan implikasi dari hasil pertimbangan yang telah dipelajari (redintegration)
dengan ditandai suatu perubahan pada situasi afektif.
Sardiman (2014: 73) menjelaskan kata motif diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas – aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu. Terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan/mendesak.
Sedangkan menurut Uno (2007: 3) mengatakan bahwa motif adalah daya
penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai
tujuan tertentu. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau
pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Lebih lanjut menurut Suryabrata (2007:70) motif adalah keadaan dalam pribadi
orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna
mencapai sesuatu tujuan. Jadi motif bukanlah hal yang dapat diamati, tetapi adalah
hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat kita saksikan. Tiap
aktivitas yang dilakukan seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri
orang itu, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif.
24
Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai motif, dapat disimpulkan bahwa
motif adalah dorongan dalam diri individu untuk melakukan suatu aktivitas tertentu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar