Menurut pendapat Smith, et al dalam Luthans (2006, p. 244) menyatakan
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu :
1. The work itself
“The work itself is the extent to which the job provides the individual with
interesting tasks, opportunities for learning, and the chance to accept
responsibility”. Pekerjaan itu sendiri, yaitu tingkat dimana suatu pekerjaan
dapat memberikan pekerjanya tugas yang menarik, kesempatan untuk belajar,
dan kesempatan untuk menerima atau memperoleh tanggung jawab. Dari
pekerjaan itu sendiri merupakan sumber utama lain dari kepuasan kerja. Secara
umum, pekerjaan dengan jumlah pekerjaan yang moderat akan menghasilkan
kepuasan kerja yang relatif. Pekerjaan dengan variasi yang sangat kecil
menyebabkan karyawan merasakan kejenuhan dan keletihan.
Sebaliknya, pekerjaan yang terlalu banyak variasi dan terlalu cepat
menyebabkan para karyawan merasa tertekan secara psikologis.
Sebagian besar
karyawan menginginkan pekerjaan yang memberikan ketenangan, tetapi mereka tidak menginginkan patah semangat beberapa hari setelah bekerja.
Pekerjaan yang menyediakan sejumlah otonomi kepada karyawan akan
memberikan kepuasan kerja yang tinggi. Sebaliknya, kontrol manajemen atas
metode dan langkah-langkah kerja yang berlebihan akan mengarah kepada
ketidakpuasan kerja.
2. Pay
Berkenaan dengan pemberian kompensasi yang berupa imbalan uang yang
diterima dan sejauh mana seimbang bila dibandingkan dengan rekan yang lain
dalam organisasi. Luthans (2006, p. 244) menyatakan bahwa gaji merupakan
faktor signifikan dalam kepuasan kerja. Uang tidak hanya membantu karyawan
untuk memperoleh kebutuhan dasar mereka tetapi juga kebutuhan mereka yang
lebih tinggi. Karyawan sering melihat gaji sebagai cerminan memperhatikan
kontribusi mereka pada organisasi. Pemberian gaji harus adil, dalam hal ini
pengertian adil adalah sesuai dengan pertimbangan: berat atau ringannya
pekerjaan, besar kecilnya pekerjaan, dan perlu tidaknya ketrampilan dalam
pekerjaan.
3. Promotion Opportunities
Luthans (2006, p. 244) menyatakan bahwa promosi adalah proses pemindahan
karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi. Promosi akan
selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi dari
jabatan yang diduduki sebelumnya. Dikatakan bahwa kesempatan promosi
tampaknya mempunyai pengaruh yang bervariasi dalam kepuasan kerja. Hal ini
disebabkan promosi dapat berperan dalam bentuk yang berbeda. Sebagai
contoh, individu yang dipromosikan berdasarkan senioritas sering merasakan kepuasan kerja yang tidak sebesar individu yang dipromosikan berdasarkan
kinerja.
4. Supervision
Luthans (2006, p. 245) menyatakan adanya dua gaya pengawasan yang
berperan dalam kepuasan kerja karyawan. Pertama, perhatian terhadap
karyawan. Pengawasan yang befokus pada karyawan yang di ukur berdasarkan
seberapa besar seorang pengawas mementingkan kepentingan individu
memperhatikan karyawan melaksanakan pekerjaan, memberikan nasehat,
membimbing dan berkomunikasi dengan karyawan baik secara informal
maupun secara formal. Kedua, partisipasi karyawan. Bila pihak manajemen
memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan mengenai pekerjaan mereka sendiri dalam banyak
kasus membawa karyawan ke tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Contohnya, dengan memperhatikan karyawan melaksanakan pekerjaan,
memberikan nasehat, membimbing dan berkomunikasi dengan karyawan baik
secara informal maupun secara formal. Kedua, partisipasi karyawan. Bila pihak
manajemen memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan mengenai pekerjaan mereka sendiri dalam
banyak kasus membawa karyawan ketingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Dalam pengawasan kemauan atasan dalam memberikan petunjuk dan
dukungan kepada bawahan merupakan hal penting yang tak dapat dilupakan.
5. Coworkers
Tingkat kerjasama dan saling mendukung antar rekan kerja merupakan faktor
yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Luthans (2006, p. 245)
menyatakan bahwa rekan kerja yang ramah dan mudah diajak kerja sama
19
merupakan sumber sederhana dalam kepuasan kerja. Kelompok kerja yang
“baik” membuat pekerjaan menjadi lebih menyenangkan.
6. Kondisi kerja
Bekerja dalam ruangan kerja yang sempit, panas, cahaya lampu, kondisi kerja
yang tidak mengenakan dan menimbulkan keengganan untuk bekerja. Dalam
hal ini perusahaan perlu menyediakan ruang kerja yang terang, dan peralatan
kerja yang nyaman untuk digunakan. Dalam kondisi seperti ini, kebutuhankebutuhan fisik yang terpenuhi akan memuaskan tenaga kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar