Menurut Organ (2006) organizational citizenship behavior
dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu:
a. Perceived organizational support
Perceived organizational support di artikan pekerja yang merasa bahwa
dirinya mendapat perhatian dari organisasi maka dirinya akan memberikan
timbal baliknya dengan terlibat dalam perilaku organizational citizenship
behavior.
b. Suasana hati atau mood
Merupakan karakteristik yang dapat berubah - ubah. Kemauan seseorang
untuk membantu orang lain juga dipegaruhi oleh mood. Sebuah suasana
hati yang positif akan meningkatkan peluang seseorang untuk membantu
orang lain.
c. Persepsi terhadap kualitas interaksi atasan-bawahan
Diartikan sebagai interaksi atasan - bawahan yang berkualitas tinggi akan
meningkatkan rasa percaya dan hormat bawahan pada atasannya sehingga
bawahan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang di harapkan oleh
atasan.
d. Masa kerja
Masa kerja, dapat berkorelasi dengan organizational citizenship behavior
karena variabel-variabel tersebut mewakili “pengukuran” terhadap
“investasi” karyawan di organisasi. Karyawan yang telah lama bekerja
dalam suatu organisasi akan memiliki kedekatan dan keterikatan yang kuat
23
terhadap organisasi tersebut. Masa kerja yang lama juga akan
meningkatkan rasa percaya diri dan kompetensi karyawan dalam
melakukan pekerjaannya, serta menimbulkan perasaan dan perilaku positif
terhadap organisasi yang mempekerjakannya. Semakin lama karyawan
bekerja dalam sebuah organisasi, semakin tinggi persepsi bahwa karyawan
memiliki investasi di dalamnya.
e. Jenis kelamin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih
mengutamakan pembentukan relasi dan lebih menunjukkan perilaku
tolong menolong (perilaku organizational citizenship behavior) dari pada
pria.
f. Budaya dan iklim organisasi
Menggunakan teori pertukaran sosial untuk berpendapat bahwa ketika
karyawan telah puas terhadap budaya dan iklim organisasi, maka akan
memberikan umpan balik yang positif yang berorientasi pada tugas dan
pemeliharaan perusahaan. Iklim organisasi yang positif menyebabkan
antar karyawan akan saling menghargai, saling menaruh kepercayaan, dan
saling tertarik satu sama lain. Karyawan di perlakukan oleh para atasan
dengan sportif dan merasa ingin lebih melakukan pekerjaannya melebihi
apa yang telah di syaratkan dalam uraian pekerjaan.
Menurut Podsakoff (2002) mengemukakan bahwa organizational
citizenship behavior dipengaruhi oleh 3 faktor antara lain:
24
a. Perbedaan individu
Termasuk sifat yang stabil yang di miliki individu. Beberapa perbedaan
individu yang telah diperiksa sebagai prekursor untuk organizational
citizenship behavior meliputi: kepribadian (misalnya kesadaran dan
keramahan), kemampuan, pengalaman, pelatihan, pengetahuan,
ketidakpedulian dengan penghargaan, dan kebutuhan untuk otonomi.
b. Sikap kerja
Merupakan emosi dan kognisi yang berdasarkan persepsi individu
terhadap lingkungan kerja.
c. Kontekstual
Pengaruh eksternal yang berasal dari pekerjaan, bekerja kelompok,
organisasi, atau lingkungan. Variabel kontekstual meliputi: karakteristik
tugas (sikap pada pekerjaan dan gaya kepemimpinan) dan karakteristik
kelompok (budaya organisasi, profesionalisme dan harapan peran sosial).
Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa faktor - faktor
yang mempengaruhi organizational citizenship behavior menurut Organ
(2006) meliputi perceived organizational support, suasana hati atau mood,
persepsi terhadap kualitas interaksi atasan-bawahan, masa kerja, jenis
kelamin, budaya dan iklim organisasi. Sedangkan menurut Podsakoff (2002)
organizational citizenship behavior di pengaruhi oleh perbedaan individu,
sikap kerja, dan kontekstual. Pada penelitian ini, peneliti memilih dari faktor
perceived organizational support sebagai variabel bebas dalam penelitian
karena perceived organizational support dapat menjadi prediktor organizational citizenship behavior. Pekerja yang merasa bahwa dirinya di
dukung organisasi akan memberikan umpan balik (feedback) dan
menurunkan ketidakseimbangan dalam hubungan tersebut dengan terlibat
dalam perilaku citizenship (Organ, 2006).
Pendapat ini juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Setiawan (2012) tentang “Hubungan antara Perceived Organizational
Support, Job Engagement, dan Task Performance dengan Organizational
Citizenship Behavior” di peroleh hasil bahwa ada hubungan positif yang
signifikan antara perceived organizational support dengan organizational
citizenship behavior. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Intifada
(2013) tentang “Hubungan antara Perceived Organizational Support dengan
Organizational Citizenship Behavior pada Karyawan Hotel Pandanaran
Semarang”, menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan
antara perceived organizational support dengan organizational citizenship
behavior. Dengan demikian, semakin tinggi perceived organizational support
maka semakin tinggi pula organizational citizenship behavior. Oleh karena
itu peneliti memilih faktor perceived organizational support untuk diangkat
sebagai variabel bebas dalam penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar