Mowday, Steers dan Porter dalam Sopiah (2008, p155) mendefinisikan
komitmen organisasi sebagai daya relatif dari keberpihakan dan keterlibatan
seseorang terhadap suatu organisasi. Berdasarkan pendapat Mathis dan Jackson
dalam Sopiah (2008, p155) memberikan definisi, ”Organizational Commitment is
the degree to which employees believe in and accept organizational goals and desire
to remain with the organization”. (Komitmen organisasional adalah derajat yang
mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap
tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi).
Steers dan Porter dalam Sopiah (2008, p156) mengatakan bahwa suatu bentuk
komitmen yang muncul dalam diri karyawan tidak hanya bersifat loyalitas yang pasif,
tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi yang memiliki tujuan
memberikan segala usaha demi keberhasilan organisasi yang bersangkutan. Hal
inilah yang membedakan komitmen dengan attachment (keikatan/keterikatan).
Attachment merupakan bentuk komitmen yang rendah, dimana individu dalam bergabung dan membantu organisasi sangat tergangung adanya imbalan (umpan
balik) yang diterima. Keikatan menunjuk pada keanggotaan yang bersifat pasif.
Meyer dan Allen dalam Sopiah (2008, p157) merumuskan suatu definisi
mengenai komitmen dalam berorganisasi sebagai suatu konstruk psikologis yang
merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan
memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya
dalam berorganisasi.
Dari definisi-definisi di atas, diketahui bahwa komitmen organisasi merupakan
sebuah proses terus menerus berlanjut dimana partisipan organisasi mengungkapkan
perhatian untuk organisasi, dan sikap tentang loyalitas karyawan kepada organisasi
mereka dan keinginan untuk bertahan menjadi karyawan dalam organisasi tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar