Berdasarkan data-data yang diperoleh di atas, terdapat aspek-aspek yang
menunjukkan adanya perilaku perundungan. Solberg dan Olweus (2003)
mengemukakan beberapa aspek mengenai perilaku perundungan meliputi:
a. Aspek lisan
kegiatan yang bertujuan untuk menyakiti seseorang dengan cara menertawakan
dengan menjadikannya bahan lelucon, menyapa seseorang dengan nama julukan
sehingga akan membuat seseorang manjadi tidak nyaman, sakit hati dan marah. b. Aspek tidak langsung
Kegiatan yang bertujuan untuk menolak atau mengeluarkan dan menjauhi
seseorang dari kelompok pertemanan atau meninggalkannya dari berbagai hal
secara disengaja seperti memfitnah seseorang dengan menceritakan kebohongan
tentang seseorang agar orang tersebut di nilai buruk oleh teman-temannya.
c. Aspek fisik
Kegiatan melukai seseorang dengan cara Memukul, menendang, mendorong,
mempermainkan atau meneror dan melakukan hal-hal yang bertujuan untuk
menyakiti dan mencederai.
Menurut Riauskina, dkk (2005) mengelompokkan perilaku perundungan ke
dalam 5 (lima) bentuk. Lima bentuk perilaku perundungan tersebut yaitu :
a. Kontak Fisik Langsung
Bentuk kontak langsung antara lain seperti memukul, mendorong, menggigit,
menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar,
memeras, dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain.
b. Kontak Langsung
Kontak langsung yang ditunjukkan antara lain seperti mengancam,
mempermalukan, merendahkan, menganggu, memberi panggilan nama, mencela
atau mengejek, mengintimidasi, memaki, dan menyebarkan gosip.
c. Perilaku langsung
Perilaku langsung yang ditunjukkan antara lain seperti melihat dengan sinis,
menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek atau
mengancam (biasanya disertai dengan perundungan fisik atau verbal). d. Perilaku tidak langsung
Perilaku tidak langsung yang ditunjukkan antara lain seperti mendiamkan
seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja
mengucilkan atau mengabaikan, dan mengirimkan surat kaleng.
e. Pelecehan Seksual
Bentuk perilaku perundungan dengan pelecehan seksual dikategorikan kedalam
bentuk perilaku agresi fisik atau verbal. Berdasarkan penjelasan mengenai aspekaspek perilaku perundungan diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang
menunjukkan perilaku perundungan dapat dilakukan secara Verbal, Indirect, dan
secara physical dalam bentuk langsung maupun tidak langsung.
Shaw, dkk. (2013), membagi perilaku perundungan berdasarkan lima jenis
aspek perilaku yaitu:
1. Aspek langsung
Memanggil seseorang dengan nama yang buruk seperti mengejek mencaci maki.
2. Aspek mengancam
Mengancam, menakuti dengen menunjukan gestur tubuh contohnya melotot.
3. Aspek fisik
Menyakiti seseorang secara fisik (memukul, menendang, mendorong), merusak
atau mencuri barang milik orang lain.
4. Aspek Relasional
Merusak hubungan sosial, seperti mengeluarkan korban dari kelompok atau
memecah persahabatan orang lain.
5. Aspek sosial Menyebar rumor atau gosip untuk merusak status sosial seseorang.
Kemudian aspek-aspek yang dikemukakan oleh Rigby (2002) adalah:
a. Bentuk fisik
Menendang, memukul, dan menganiaya orang yang dirasa mudah dikalahkan
dan lemah secara fisik.
b. Bentuk verbal
Menghina, menggosip, dan memberi nama ejekan pada korbannya.
c. Bentuk isyarat tubuh
Mengancam dengan gerakan dan gertakkan
d. Bentuk berkelompok
Membentuk koalisi dan membujuk orang untuk mengucilkan seseorang.
Berdasarkan aspek-aspek perundungan yang telah dikemukakan oleh ketiga
tokoh di atas, peneliti lebih memilik aspek-aspek perundungan yang dikemukakan
oleh Shaw, dkk. (2013) dan kemudian juga menjadi alat ukur dalam penelitian ini,
karena aspek dan alat ukur milik Shaw, dkk. (2013) masih jarang digunakan dalam
penelitian dan juga sangat cocok untuk anak remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar