Pembangunan ekonomi dengan pemberian prioritas pada sektor pertanian
bukan hanya kasus yang terjadi di Negara Indonesia terutama di Kecamatan
Soreang saja, tetapi merupakan garis kebijaksanaan yang mulai populer sejak awal
tahun enam puluhan.
Pembangunan pertanian didorong dari segi penawaran dan dari segi fungsi
produksi melalui penelitian – penelitian, pembangunan teknologi pertanian yang
terus menerus, pembangunan prasarana sosial dan ekonomi di pedesaan dan
investasi – investasi oleh suatu negara dalam jumlah besar. Pertanian di suatu
wilayah kini dianggap sebagai sektor pemimpin (leading sector) yang diharapkan
mendorong perkembangan sektor – sektor lainnya.
Untuk keberhasilan suatu pembangunan pertanian diperlukan beberapa
syarat atau pra – kondisi untuk setiap daerah. Pra – kondisi tersebut meliputi
bidang teknis, sosial budaya dan lain – lain. Menurut (A. T Mosher dalam Myrna,
2005), menjelaskan bahwa Mosher telah menganalisa syarat – syarat mutlak
28
dibanyak negara dan menggolongkannya menjadi syarat mutlak dan syarat
pelancar.
Menurut Mosher ada lima (5) syarat yang tidak boleh dihilangkan dalam
pelaksanaan pembangunan pertanian. Syarat – syarat mutlak tersebut adalah:
1. Adanya pasar untuk hasil – hasil usaha tani;
2. Teknologi yang senantiasa berkembang;
3. Tersedianya bahan – bahan dan alat – alat produksi secara lokal;
4. Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinu.
Selain syarat – syarat mutlak, terdapat syarat – syarat yang tidak mutlak
tetapi jika ada benar – benar sangat memperlancar pembangunan pertanian. Syarat
– syarat tersebut adalah:
1. Pendidikan Pembangunan;
2. Kredit produksi;
3. Kegiatan gotong – royong petani;
4. Perencanaan sosial pembangunan pertanian.
Menurut (Hanani, Ibrahim, Purnomo, 2003), dalam mengembangkan
usaha pertanian kegiatan utama yang harus dilakukan peningkatan produksi
barang pertanian serta mendorong petani, meningkatkan produktifitas pertanian
serta mendorong pengembangan komoditas yang sesuai dengan potensi wilayah.
Kualitas dan kuantitas yang baik dari produk pertanian yang dihasilkan petani
sangat mempengaruhi pendapatan petani. Pasarpun sangat menuntut kualitas
produk sejalan dengan semakin meningkatnya kesadaran dan tingkat pendapatan
masyarakat.
Syarat – syarat dalam pengembangan pertanian yaitu:
1. Kelestarian Lingkungan
Pertanian merupakan usaha yang sangat tergantung pada alam. Iklim dan
lahan merupakan komponen utama yang mempengaruhi keberhasilan
usahatani. Kelestarian alam merupakan upaya yang harus dilakukan petani
agar usahataninya berhasil dan berkelanjutan. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan pengembangan pola – pola usahatani terpadu diantara komoditi
pangan, holtikultura, peternakan dan perkebunan. Sebagai contoh
29
pengusahaan pertanian tanaman pangan didukung oleh usaha peternakan
dengan menyediakan bahan organik bagi lahan.
2. Dukungan Kelembagaan Agribisnis
Dari sisi pengelolaan, pengembangan pertanian selama ini belum terpola.
Struktur pertanian yang diperluan dan dikembangkan adalah sturktur
pertanian industrial (proses konsolidasi usahatani disertai dengan koordinasi
secara vertikal) yang memungkinkan terjadinya hubun
gan fungsional saling menguntungkan di antara pelaku pertanian. Kegiatan
yang diperlukan dalam membangun struktur pertanian industrial tersebut
antara lain: (i) pengembangan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)
pelaku pertanian terutama petani dalam kewirausahaan agribisnis, (ii)
peningkatan pelayanan usaha agribisnis, (iii) pengembangan kelembagaan
usaha seperti organisasi petani, kemitraan, kelembagaan pemasaran, koperasi
pertanian, dan kelompok usaha lain, dan (iv) pengembangan kemampuan
pelayanan seperti penyuluhan, informasi pasar, lembaga finansial dan lainnya.
3. Teknologi Strategis Berbasis Lokal
Hal lain yang sangat penting dalam mengembangkan teknologi berbasis lokal
adalah tunjangan kelembagaan teknologi.
4. Pendayagunaan dan Perlindungan Sumberdaya Hayati
Indonesia mempunyai keanekaragaman sumberdaya hayati dan kekayaan
alami yang besar mencakup tanaman pangan, holtikultura, tanaman industri,
perkebunan, peternakan, dan perikanan. Keanekaragaman yang melimpah
tersebut masih bersifat semu karena baru berupa potensi, sedangkan
kemampuan untuk menggali, memanfaatkan dan mengembangkan
berdasarkan teknologi mutakhir, belum optimal. Dengan ketersediaan
sumberdaya hayati yang lengkap dan aman maka berbagai kegiatan
pendukung dalam mengembangkan teknologi dan perluasan tanaman dapat
dengan aman dilakukan.
5. Sistem Informasi Yang Tangguh.
Pengembangan sistem informasi pertanian memerlukan dukungan data yang
akurat, sistem informasi dan layanan data dan informasi pertanian yang baik.
30
Dengan sistem informasi yang baik akan dapat dilakukan pemantauan dan
penyebarluasan informasi pertanian secara cepat, akurat dan murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar