Menurut Ivana Mamic (2006) bahwa informasi akuntansi yang berkualitas
dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang mengoptimalkan operasi
sistem akuntansinya, karena Sistem informasi akuntansi yang berkualitas akan
dijadikan manajer untuk pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian.
Dan juga sistem informasi akuntansi yang berkualitas akan menghasilkan
manajemen bisnis yang berkualitas.
39
Sistem informasi akuntansi bervariasi antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya walaupun satu jenis. Sistem informasi akuntansi mengolah
data dalam jumlah besar karena didalamnya meliputi berbagai aktivitas
pengolahan transaksi seperti aktivitas pengumpulan data, pengolahan,
penyimpanan, dan dokumentasi diberbagai fungsi operasi atau bagian suatu
organisasi. Jadi walaupun sistem informasi akuntansi mengadopsi konsep
informasi yang berkualitas akan tetapi bobot aktivitasnya lebih banyak
berorientasi kepada pengolahan data. (Azhar Susanto, 2010)
Menurut Hongjiang Xu (2009) bahwa dalam Sistem Informasi Akuntansi
yang berkualitas, maka kualitas informasi yang dihasilkan akan mempengaruhi
keberhasilan suatu struktur organisasi. Artinya, kualitas informasi merupakan
suatu keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi.
Di dalam suatu satuan usaha ditunjukkan dengan struktur organisasi.
Pemahaman pola – pola distribusi, wewenang, dan tanggung jawab adalah esensiil
bagi penetapan kebutuhan informasi dalam suatu organisasi. Sebaliknya
kebutuhan informasi menentukan struktur kegiatan pengumpulan dan pengolahan
data yang diperlukan di dalam sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu,
struktur kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan pelaporan data di dalam suatu
sistem informasi akuntansi harus secara pararel erat dengan struktur organisasi.
Pilihan suatu perusahaan mengenai struktur organisasinya mempunyai implikasi
yang penting bagi SIA, tujuannya untuk menyediakan informasi keuangan bagi
setiap unit organisasi untuk membantu dalam perencanaan dan pengendalian
40
operasinya. Agar dapat menyediakan informasi keuangan yang relevan salah
satunya harus memahami struktur organisasi. (Barry, 1982)
Keberadaan suatu SIA dalam suatu organisasi tidak lain adalah untuk
dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya dalam
proses pengambilan keputusan. Hal itu dikarenakan untuk dapat menghasilkan
informasi yang berkualitas, diperlukan adanya suatu SIA yang handal dalam
memproses data dan transaksi sehingga informasi yang dihasilkan dapat
bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan (Krismiaji, 2002). Kemudian
menurut (Romney & Steinbart:2003), SIA yang dapat diandalkan adalah sistem
yang mempunyai pengendalian memadai sehingga informasi yang dihasilkan oleh
sistem tersebut dapat diandalkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan,
dalam hal ini pengendalian merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari
sistem informasi akuntansi yang ada.
Semakin baik kualitas informasi yang dimiliki oleh suatu organisasi, maka
akan semakin baik pulalah komunikasi yang terjadi di dalamnya. Dan semakin
terintegritasinya suatu organisasi, informasi yang berkualitas akan meningkatkan
kualitas pemahaman para pengelola organisasi tersebut dalam melihat perubahan
– perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi, sehingga para
pengelola organisasi akan dengan cepat dan akurat menanggapi perubahan yang
timbul. Melihat peran informasi yang begitu tinggi bagi organisasi maka
organisasi menjadi sangat tergantung pada sistem informasi. Dalam hal ini sistem
informasi akuntansi memperlakukan informasi sebagai sumber daya yang sangat
41
berrharga yang turut menentukan dapat tidaknya terus beroperasi dan bersaing.
(Azhar Susanto, 2004)
Salah satu komponen SIA adalah software atau perangkat lunak yang
merupakan kumpulan dari perintah-perintah yang tersusun secara sistematis untuk
melakukan pengolahan data. Adapun software yang digunakan DJP dalam
menghimpun penerimaan negara melalui pembayaran pajak adalah suatu core
system aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN) yang berlaku efektif sejak 1
Januari 2007. Sistem aplikasi MPN memungkinkan penerimaan negara disajikan
secara realtime melalui jaringan sistem informasi yang terhubung secara online
dengan Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Pos Persepsi (Heryanto
Sijabat:2011). Sistem aplikasi MPN sendiri merupakan modul penerimaan yang
memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan, penyetoran, pengumpulan
data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan yang berhubungan
dengan penerimaan negara dan merupakan bagian dari Sistem Perbendaharaan
dan Anggaran Negara atau biasa disebut SPAN (PMK No: 02/PMK.05/2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar