1. Identifikasi Perubahan
Pada awalnya suatu organisasi harus mampu mengidentifikasikan faktor-faktor
yang menyebabkan suatu organisasi melakukan sebuah perubahan. Seperti kita
ketahui sebelumnya dalam pembahasan pengertian perubahan bahwa ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi organisasi dalam melakukan perubahan seperti
masalah teknologi, konsumen, persaingan global dan kebijakan pemerintah. Untuk itu
dalam tahapan ini stakeholder dalam suatu organisasi harus mampu melakukan
identifikasi terhadap faktor-faktor yang ada.
2. Perencanaan Stratejik
Dalam Menghadapi Perubahan
Sebuah organisasi baik organisasi profit maupun organisasi non profit untuk
mencapai suatu yang menjadi tujuan yang diinginkan organisasi maka perlu untuk
dibentuk adanya suatu strategi. Adanya strategi sangat penting, mengingat makin
pesatnya kemajuan teknologi informasi dan tingginya persaingan dan ancaman baik
dari internal maupun eksternal organisasi. Adanya persaingan menuntut organisasi
untuk memiliki strategi yang tepat yang dapat diandalkan untuk mengatasi ancaman
yang ada. Ancaman yang ada tersebut dapat berupa sumber daya organisasi yang
terbatas, ketidakpastian dari daya saing yang dimiliki organisasi, keputusankeputusan yang dibuat dan tidak adanya kepastian mengenai pengendalian inisiatif.
Dari ancaman-ancaman tersebut itulah (baik dari internal maupun eksternal
organisasi) nantinya akan dapat dirumuskan suatu strategi untuk mengatasi ancaman
yag dihadapi.
Dalam studi kepustakaan ada beberapa pakar yang mengemukakan konsep
tentang strategi. Menurut Kuncoro (2006:1) yang mengutip pernyataan Chandler ,
strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan,
diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Hal senada juga dikemukakan oleh Kuncoro (2006: 1) yang
mengutip pendapat Andrews, bahwa strategi adalah pola, sasaran, tujuan, dan
kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, yang dinyatakan
dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh perusahaan atau yang
seharusnya dijalankan oleh perusahaan.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa strategi adalah suatu cara atau teknik yang digunakan dan
diterapkan pada sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan dan
sasaran jangka panjang yang telah ditetapkan menjadi visi dan misi dari organisasi
tersebut. Strategi dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan
organisasi dan perluasan dari misi yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi maupun
perusahaan. Strategi dapat dilakukan dengan menyesuaikan apa yang menjadi tujuan
atau mandat dari suatu organisasi dengan lingkungan dimana strategi itu akan
diterapkan atau diimplementasikan. Penyesuaian dengan lingkungan yang ada
disekitar tersebut sekaligus untuk mengetahui ancaman maupun peluang dari faktorfaktor lingkungan baik faktor internal maupun eksternal dari organisasi.
Analisis SWOT adalah analisis yang dirasa cocok untuk menganalisis strategi
perubanah, dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dimiliki organisasi. Menurut Freddy Rangkuti (1997:18) analisis SWOT adalah
indentifikasi dari berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat juga
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Merujuk pada
pendapat Freddy Rangkuti (1997:19) yang menyatakanbahwa proses pengambilan
keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang
danancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Analisis SWOT menurut Pearce dan Robinson (2009: 201) terdiri dari empat
faktor, yaitu:
a. Strengths (kekuatan)
Merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau
tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan lebih unggul
dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang
dilayaninya.
b. Weakness (kelemahan)
Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih
sumberdaya atau kapabilitas suatu perusahaan terhadap pesaingnya, yang
menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
c. Opportunities (peluang)
Merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu
perusahaan.
d. Threats (ancaman)
Merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan.
Analisis SWOT pada organisasi dapat digunakan untuk memetakan keunggulan
yang dimiliki dengan kelemahan yang ada dan untuk mengetahui apa yang menjadi
peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan sekitar organisasi, baik dari
lingkungan eksternal maupun internal organisasi maka dengan begitu akan lebih
mudah untuk melakukan suatu perumusan suatu strategi yang sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
Proses dalam pembuatan strategi dengan menggunakan analisis SWOT yaitu
setelah dibuat pemetaan analisis SWOT organisasi, maka selanjutnya adalah
dibuatlah tabel matriks dan ditentukan sebagai tabel informasi SWOT. Kemudian
dilakukan pembandingan antara faktor internal yang meliputi Strength (Kekuatan)
dan Weakness (Kelemahan) dengan faktor luar Opportunity (Peluang) dan Threat
(Ancaman). Setelah itu baru bisa melakukan strategi alternatif untuk dilaksanakan.
Strategi yang dipilih merupakan strategi yang paling menguntungkan dengan resiko
dan ancaman yang paling kecil.
Selain pemilihan alternative analisis SWOT juga bisa digunakan untuk melakukan
perbaikan dan improvisasi, dengan mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity)
dan kelemahan (weakness dan threat), maka perusahaan atau organisasi melakukan
strategi untuk melakukan perbaikan diri. Salah satu strateginya adalah dengan
meningkatkan kekuatan dan peluang dan mengurangi kekurangan serta ancaman yang
ada. Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah
matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
3. Implementasi Strategi Perubahan
Dalam sebuah organisasi setelah mampu mengidentifikasikan faktorfaktor penyebab perubahan dan membuat perencanaan stratejik dalam menghadapi perubahan tentunya tahapan selanjutnya adalah menjalankan atau mengimplementasikan perencanaan stratejik yang ada dalam menghadapi perubahan. Dalam proses implementasi strategi perubahan semua stakeholder menjalankan strategi yang telah dibuat secara terstruktur agar strategi perubahan yang telah dirancang oleh sebuah organisasi dapat tepat sasaran. Pada tahapan ini menurut J.Winardi (2005:97) agen perubahan harus mampu mengidentifikasikan tingkatan dimaana mereka akan diarahkan, sehingga mereka mamapu memberikan target tingkatan agar mampu mengubah individu-individu, kelompok-keleompok dan atau seluruh organisasi.
4. Evaluasi dan Umpan balik Strategi
Perubahan Suatu evaluasi dan umpan balik strategi perubahan sangatlah penting untuk dianalisis, hal ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian capai visi dan misi atau tujuan dari sebuah organsisasi. Evaluasi merupakan tindakan akhir dari sebuah strategi, namun evaluasi adalah tahap awal dari strategi selanjutnya. Dengan menganalisis kesesuaian antara penyebab perubahan, strategi perubahan dan implementasi perubahan , maka penulis menarik kesimpulan bahwa dalam sebuah evaluasi dapat menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Tujuan dan sasaran perubahan, tujuan merupakan keinginan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang akan datang dan relatif panjang serta tidak terbatas waktu. Sedangkan sasaran lebih menekankan pada kegiatan untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu yang relatif singkat dan dapat diukur atau dihitung.
b. Lingkungan, suatu organisasi pasti berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya dan menjadikan organisasi tidak dapat tertutup dari lingkungan. Sehingga penyesuaian perlu dilakukan.
c. Kemampuan internal, berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi untuk menghadapi lingkungannya.
d. Kompetisi, dalam pembuatan strategi tentu tidak terlepas dari adanya kompetisi.
3. Implementasi Strategi Perubahan
Dalam sebuah organisasi setelah mampu mengidentifikasikan faktorfaktor penyebab perubahan dan membuat perencanaan stratejik dalam menghadapi perubahan tentunya tahapan selanjutnya adalah menjalankan atau mengimplementasikan perencanaan stratejik yang ada dalam menghadapi perubahan. Dalam proses implementasi strategi perubahan semua stakeholder menjalankan strategi yang telah dibuat secara terstruktur agar strategi perubahan yang telah dirancang oleh sebuah organisasi dapat tepat sasaran. Pada tahapan ini menurut J.Winardi (2005:97) agen perubahan harus mampu mengidentifikasikan tingkatan dimaana mereka akan diarahkan, sehingga mereka mamapu memberikan target tingkatan agar mampu mengubah individu-individu, kelompok-keleompok dan atau seluruh organisasi.
4. Evaluasi dan Umpan balik Strategi
Perubahan Suatu evaluasi dan umpan balik strategi perubahan sangatlah penting untuk dianalisis, hal ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian capai visi dan misi atau tujuan dari sebuah organsisasi. Evaluasi merupakan tindakan akhir dari sebuah strategi, namun evaluasi adalah tahap awal dari strategi selanjutnya. Dengan menganalisis kesesuaian antara penyebab perubahan, strategi perubahan dan implementasi perubahan , maka penulis menarik kesimpulan bahwa dalam sebuah evaluasi dapat menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Tujuan dan sasaran perubahan, tujuan merupakan keinginan yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang akan datang dan relatif panjang serta tidak terbatas waktu. Sedangkan sasaran lebih menekankan pada kegiatan untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu yang relatif singkat dan dapat diukur atau dihitung.
b. Lingkungan, suatu organisasi pasti berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya dan menjadikan organisasi tidak dapat tertutup dari lingkungan. Sehingga penyesuaian perlu dilakukan.
c. Kemampuan internal, berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi untuk menghadapi lingkungannya.
d. Kompetisi, dalam pembuatan strategi tentu tidak terlepas dari adanya kompetisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar