Senin, 06 April 2020

Pengertian Perilaku proaktif (skripsi dan tesis)

Perilaku proaktif merupakan pengambilan inisiatif terhadap suatu keadaan saat terjadi maupun yang akan terjadi. Perilaku proaktif memerlukan adaptasi yang bersifat menantang status quo dibandingkan adaptasi pasif pada saat kejadian berlangsung (Crant, 2000). Proaktif adalah jalan untuk meningkatkan kinerja (Grant et al., 2011). Menjadi proaktif adalah tentang mengambil kontrol untuk membuat sesuatu terjadi daripada menonton sesuatu terjadi, mengantisipasi dan mencegah masalah, dan merebut peluang. Hal ini melibatkan upaya diri, berinisiatif untuk membawa perubahan di lingkungan kerja dan/atau diri sendiri untuk mencapai masa depan yang berbeda (Parker et al., 2010). Manajer dan penyelia mengharapkan karyawan untuk melampaui batas dari deskripsi pekerjaan yang telah disepakati dan menuntut prestasi dari karyawan dengan menunjukkan perilaku yang proaktif, yang merupakan jati diri karyawan,  tindakan antisipatif karyawan terhadap perubahan, dan perbaikan situasi dari diri karyawan sendiri (Maden, 2015). Pada penelitian Grant et al. (2011) menyatakan bahwa perilaku proaktif adalah sifat kedua, dimana perilaku yang sesuai di tempat kerja diciptakan melalui budaya, kehidupan keluarga, pengalaman pendidikan atau dampak kumulatif dari tempat kerja yang tidak menerima proaktif karyawan. Hal tersebut bertolakbelakang dengan penelitian Bateman dan Crant (1993) yang menyatakan bahwa seseorang dengan perilaku proaktif secara sengaja merubah lingkungan mereka. Presbitero (2015) menyoroti pentingnya menjadi proaktif ketika mengelola karir seseorang. 
Carson et al. (2014) lebih lanjut memaparkan bahwa kepribadian proaktif dimana individu mengambil inisiatif dan terlibat dalam tindakan yang berorientasi masa depan memainkan peran penting dalam perencanaan dan pembuatan karir seseorang. Erkutlu (2012) menyatakan bahwa saat anggota tim merasa dihargai, diakui dan didukung oleh pimpinan, anggota tim akan lebih bersedia untuk berbagi tanggung jawab, bekerja sama dan berkomitmen untuk tujuan kolektif tim, yang kemudian dapat menyebabkan perilaku proaktif tim yang lebih tinggi. Secara khusus, tim menunjukkan sikap proaktif tertinggi ketika kecerdasan emosional pemimpin dan kepribadian anggota tim juga memiliki proaktif tinggi (Erkutlu et al., 2012). Saat karyawan merasa bahwa kontribusinya tidak didengar, motivasi kayawan akan turun (demotivasi) dan produktivitas akan terganggu (Grant et al., 2011). Hasil penelitian Tummers et al. (2015) menunjukkan bahwa praktik SDM sangat efektif untuk meningkatkan perilaku proaktif. 
 Jadi, secara keseluruhan perilaku proaktif merupakan tindakan seseorang yang dilakukan atas kehendak sendiri untuk mencegah, menciptakan atau mengatasi suatu keadaan saat terjadi maupun yang akan terjadi, dan memungkinkan untuk membuat perubahan pada perusahaan

Tidak ada komentar: