Senin, 06 April 2020

Pengertian Kesejahteraan Psikologis (skripsi dan tesis)

Kesejahteraan merupakan satu konsep yang meluas digunakan, tetapi belum dapat diertikan dengan jelas dalam kepustakaan sains sosial (Levy & Guttman, 2005). Konsep tersebut mempunyai banyak dimensi yang menjadikannya sukar dideļ¬nisikan. Hal inilah yang kemudian memebrikan pemahaman berbeda mengenai kesehjateraan hidup itu sendiri karena masing-masing ahli memiliki sudut pandang berbeda dalam mendefinisikan.  Menurut Corsini (2002), pengertian well-being adalah suatu keadaan subyektif yang baik, termasuk kebahagiaan, selfesteem, dan kepuasan dalam hidup.
Menurut Diener (2000) menunjukkan bahwa Subjective well-being (kesejahteraan subjektif) adalah persepsi seseorang terhadap pengalaman hidupnya, yang terdiri dari evaluasi kognitif dan afeksi terhadap hidup dan merepresentasikan dalam kesejahteraan psikologis. Dalam pemahaman Diener juga menunjukkan adanya keterkaitan antar kesehjateraan hidup dengan kebahagiaan dimana seseorang yang memiliki kesehjateraan hidup tinggi maka dianggap akan memiliki kesetaraan pula dalam tingkat kebahagiaan hidup yang dimilikinya.
Sedangkan menurut Ryff (1995), kesejahteraan psikologis (psychological well-being) adalah suatu kondisi seseorang yang bukan hanya bebas dari tekanan atau masalah-masalah mental saja, tetapi lebih dari itu yaitu kondisi seseorang yang mempunyai kemampuan menerima diri.  Kesejahteraan psikologis dijelaskan sebagai pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima kekuatan dan kelemahan diri apa adanya, memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain, menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan, dan terus bertumbuh secara personal. Konsep Ry merumuskan pendekatan multidimensional dari teori-teori yang mengungkapkan tentang fungsi positif individu dari beberapa tokoh, yaitu teori aktualisasi diri (self actualization) dari Maslow, orang yang berfungsi penuh (fully functioning person) dari pandangan Rogers, individuasi dari pandangan Jung, dan kematangan dari Allport (Ry  Singer dalam Snyder Lopez, 2002)
Dalam pemahaman lain juga disebutkan bahwa kesehjateraan psikologis berkaitan dengana adanya gangguan mental yang dialami seorang individu tersebut. Kesejahteraan psikologis pada individu tidak hanya dipandang sebagai tidak adanya gang¬guan mental, tetapi juga kesadaran individu tersebut tentang sumber daya psikologis yang positif yang dimilikinya (Christopher, 1999; Huppert, 2009; Moeenizadeh & Sala-game, 2010).
Dalam penelitian ini akan menggunakan pengertian Ry Singer dimana seseorang memiliki kesehjateraan hidup apabila seseorang dapat melakukan pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima kekuatan dan kelemahan diri apa adanya, memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain, menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan, dan terus bertumbuh secara personal. 

Tidak ada komentar: