Seligman
telah menggagas tiga komponen yang dapat menjadi
rumus kebahagiaan (2002), yaitu
a.
hidup
yang menyenangkan (the pleasant life),
Hidup yang menyenangkan adalah
penerimaan individu terhadap segala peristiwa yang terjadi dalam hidupnya baik
yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Individu yang memahami
komponen ini akan cenderung merasa puas terhadap kehidupannya, cenderung lebih
mudah memaafkan kegagalan dirinya sendiri maupun kesalahan yang dilakukan orang
lain terhadap dirinya.
b.
hidup
yang terikat pada aktifitas (the engaged life)
hidup yang terikat pada aktifitas
(the engaged life)dapat diartikan sebagai hidup yang terikat pada berbagai
aktifitas yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi positif yang
dimilikinya. Seorang individu yang memiliki enggaged life tinggi cenderung
menyibukkan dirinya dengan aktifitas-aktifitas yang positif dan Ia berusaha
menjalin hubungan interpre-sonal dengan lingkungan sosial secara aktif.
c.
hidup
yang bermakna (the meaningful life)
Sedangkan hidup yang bermakna
didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk memahami seluruh hal yang
terjadi pada dirinya, me-ngatasi permasalahan yang dialaminya dengan
memfokuskan diri pada potensi-potensi positif yang Ia miliki, merupakan
kemampuan yang memungkinkannya mengatasi setiap masalah yang dihadapi secara
mandiri tanpa ketergantungan terhadap oranglain.
Dalam
penelitian ini pengertian kesejahteraan psikologis (psychological well-being)
yang didasarkan pada konsep-konsep tersebut bukanlah sekedar bebas dari sakit
tapi juga menekankan pada kualitas-kualitas pribadi di akhir kehidupan (Ryff
& Singer, 1996; Ryff, 1995). Kesejahteraan psikologis (psychological
well-being) hanya dapat dipahami secara menyeluruh dan masing-masing dimensi
tidak berdiri sendiri dimana ada interdependensinya dan sama-sama memberikan
sumbangan penting terhadap kesejahteraan psikologis (Ryff & Keyes, 1995).
Berikut penjelasan dari masing-masing dimensi kesejahteraan psikologis (psychological
well-being):
a. Dimensi
kemampuan menerima diri sendiri maupun kehidupannya di masa lalu.
Penerimaan
diri adalah sikap positif terhadap diri sendiri dan merupakan cirri penting
dari kesejahteraan psikologis (psychological well-being).
b. Dimensi
pengembangan atau pertumbuhan diri (Personal Growth).
Dimensi
pengembangan atau pertumbuhan diri (personal growth) dapat dioperasionalkan
dalam tinggi rendahnya kemampuan seseorang untuk mengembangkan potensi diri
secara berkelanjutan.
c. Dimensi
keyakinan bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan (Purpose in Life).
Dimensi
ini dapat dioperasionalkan dalam tinggi rendahnya pemahaman individu akan
tujuan dan arah hidupnya. Orang yang sejahtera secara psikologis adalah orang
yang menemukan makna hidupnya (Ryff & Keyes, 1995).
d. Dimensi
memiliki kualitas hubungan positif dengan orang lain (Positive Relationship
with Others).
Dimensi
ini dapat dioperasionalkan ke dalam tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam
membina hubungan yang hangat dengan orang lain.
e. Dimensi
kapasitas untuk mengatur kehidupannya dan lingkungannya secara efektif
(Environmental Mastery).
Environmental
mastery adalah kemampuan individu untuk memilih atau mengubah lingkungan
sehingga sesuai dengan kebutuhannya. Orang yang well-being adalah orang yang
mampu menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiknya. Kemampuan ini
dipengaruhi oleh kedewasaan seseorang, khususnya kemampuan seseorang untuk
memanipulasi dan mengontrol lingkungan yang kompleks melalui aktivitas mental
dan fisik (Ryff & Keyes, 1995)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar