Senin, 06 April 2020

Aspek-aspek Kesejahteraan Psikologis (skripsi dan tesis)

Seligman telah menggagas tiga komponen yang dapat menjadi rumus kebahagiaan (2002), yaitu
a.         hidup yang menyenangkan (the pleasant life),
Hidup yang menyenangkan adalah penerimaan individu terhadap segala peristiwa yang terjadi dalam hidupnya baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Individu yang memahami komponen ini akan cenderung merasa puas terhadap kehidupannya, cenderung lebih mudah memaafkan kegagalan dirinya sendiri maupun kesalahan yang dilakukan orang lain terhadap dirinya.
b.         hidup yang terikat pada aktifitas (the engaged life)
hidup yang terikat pada aktifitas (the engaged life)dapat diartikan sebagai hidup yang terikat pada berbagai aktifitas yang bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi positif yang dimilikinya. Seorang individu yang memiliki enggaged life tinggi cenderung menyibukkan dirinya dengan aktifitas-aktifitas yang positif dan Ia berusaha menjalin hubungan interpre-sonal dengan lingkungan sosial secara aktif.
c.         hidup yang bermakna (the meaningful life)
Sedangkan hidup yang bermakna didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk memahami seluruh hal yang terjadi pada dirinya, me-ngatasi permasalahan yang dialaminya dengan memfokuskan diri pada potensi-potensi positif yang Ia miliki, merupakan kemampuan yang memungkinkannya mengatasi setiap masalah yang dihadapi secara mandiri tanpa ketergantungan terhadap oranglain.
Dalam penelitian ini pengertian kesejahteraan psikologis (psychological well-being) yang didasarkan pada konsep-konsep tersebut bukanlah sekedar bebas dari sakit tapi juga menekankan pada kualitas-kualitas pribadi di akhir kehidupan (Ryff & Singer, 1996; Ryff, 1995). Kesejahteraan psikologis (psychological well-being) hanya dapat dipahami secara menyeluruh dan masing-masing dimensi tidak berdiri sendiri dimana ada interdependensinya dan sama-sama memberikan sumbangan penting terhadap kesejahteraan psikologis (Ryff & Keyes, 1995). Berikut penjelasan dari masing-masing dimensi kesejahteraan psikologis (psychological well-being):
a.    Dimensi kemampuan menerima diri sendiri maupun kehidupannya di masa lalu.
Penerimaan diri adalah sikap positif terhadap diri sendiri dan merupakan cirri penting dari kesejahteraan psikologis (psychological well-being).
b.    Dimensi pengembangan atau pertumbuhan diri (Personal Growth).
Dimensi pengembangan atau pertumbuhan diri (personal growth) dapat dioperasionalkan dalam tinggi rendahnya kemampuan seseorang untuk mengembangkan potensi diri secara berkelanjutan.
c.    Dimensi keyakinan bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan (Purpose in Life).
Dimensi ini dapat dioperasionalkan dalam tinggi rendahnya pemahaman individu akan tujuan dan arah hidupnya. Orang yang sejahtera secara psikologis adalah orang yang menemukan makna hidupnya (Ryff & Keyes, 1995).
d.   Dimensi memiliki kualitas hubungan positif dengan orang lain (Positive Relationship with Others).
Dimensi ini dapat dioperasionalkan ke dalam tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam membina hubungan yang hangat dengan orang lain.
e.    Dimensi kapasitas untuk mengatur kehidupannya dan lingkungannya secara efektif (Environmental Mastery).
Environmental mastery adalah kemampuan individu untuk memilih atau mengubah lingkungan sehingga sesuai dengan kebutuhannya. Orang yang well-being adalah orang yang mampu menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiknya. Kemampuan ini dipengaruhi oleh kedewasaan seseorang, khususnya kemampuan seseorang untuk memanipulasi dan mengontrol lingkungan yang kompleks melalui aktivitas mental dan fisik (Ryff & Keyes, 1995)

Tidak ada komentar: