Kamis, 30 April 2020

Karakteristik budaya organisasi (skripsi dan tesis)

Subtansi atau akar budaya organisasi adalah karakteristik inti yang mengidentifikasikan ciri-ciri, sifat-sifat, unsur-unsur, atau elemen-elemen yang melekat pada budaya organisasi. Tiap organisasi disamping mempunyai elemen yang umum juga mempunyai karakteristik yang umum. Diantara karakteristik tersebut menurut Arni Muhammad (2011:29) adalah 
1. “Dinamis
 2. Memerlukan informasi 
3. Mempunyai tujuan 
4. Struktur” 
Dari karakteristik diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
 1. Dinamis Orgaisasi sebagai suatu sistem terbuka terus menerus mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkungannya dan perlu menyesuaikan didri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah tersebut. Salah satu faktor yang membuat sifat dinamis ini ialah perubahan teknologi. Perubahan teknologi yang terjadi dalam masyarakat akan memberikan dampak pada organisasi.
 2. Memerlukan informasi Semua organisasi memerlukan informasi untuk hidup. Tanpa informasi organisasi tidak dapat jalan. Dengan adanya infromasi bahan mentah dapat diolah menjadi hasil produkasi yang dimanfaatkan oleh manusia. 
3. Mempunyai tujuan Organisasi merupakan kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu, setiap organisasi harus mempunyai tujuannya sendiri-sendiri. Tentu saja tujuan organisasi dengan organisasi lainnya sangat bervariasi. 
4. Struktur Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat aturan-aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi, hal ini dinamakan struktur organisasi. 
Karakteristik budaya organisasi menurut Jerald Greenberg dan Robert A. Baron dalam Wibowo (2010:36) : 1. “Innovation (inovasi) 2. Stability (stabilitas) 3. Orientation toward people (orientasi pada orang) 4. Result-orientation (orientasi pada hasil) 5. Attention to detail (perhatian pada hal-hal detail) 6. Collaborative orientation (orientasi pada kolaborasi)” Dari karakteristik-karakteristik tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut : 1. Innovation (inovasi), suatu tingkatan dimanana orang diharapkan kreatif dan membangkit gagasan baru. 2. Stability (stabilitas), bersifat menghargai lingkungan kerja yang stabil, dapat diperkirakan, dan berorientasi pada aturan. 3. Orientation toward people (orientasi pada orang), merupakan orientasi untuk menjadi jujur, mendukung, dan menunjukan penghargaan pada hak individual. 4. Result-orientation (orientasi pada hasil), meletakan kekuatan pada kepeduliannya untuk mencapai hasil yang diharapkan. 5. Attention to detail (perhatian pada hal-hal detail), dimaksudkan dengan berkepentingan untuk menjadi analitis dan seksama. 6. Collaborative orientation (orientasi pada kolaborasi), merupakan orientasi yang menekankan pada bekerja tim sebagai lawan dari bekerja individual. Victor tan dalam Syamsir Torang (2014:110) juga mengidentifikasi beberapa karakteristik budaya organisasi, yaitu : 22 a) “Individual intiative (tanggung jawab, kebebasan dan ketidak tergantungan yang dimiliki individu) b) Risk tolerance (pekerja didorong mengambil resiko, menjadi agresif dan inovatif) c) Direction (kemampuan organisasi menciptakan sasaran yang jelas dan menetapkan target kinerja) d) Integration (setiap unit dalam organisasi didorong untuk bekerja dengan cara terkoordinasi) e) Management support (tersedia bantuan, dan dukungan untuk bawahannya) f) Control (jumlah aturan, ketentuan, dan pengawasan langsung terhadap perilaku karyawan) g) Identity ( identitas) h) Reward system (didasarkan pada relatif kinerja) i) Confict tolerance ( konflik dan kritikan secara terbuka) j) Communication pattern (pola komunikasi dibatasi pada kewenangan hierarki formal)

Tidak ada komentar: