Senin, 06 April 2020

Indikator–indikator Perilaku Proaktif (skripsi dan tesis)


Pada umumnya karakteristik individu yang berperilaku proaktif adalah
individu yang perilakunya cenderung bertindak atas inisiatif sendiri tanpa paksaan dari siapapun dalam memilih respon yang tepat sehingga dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap pilihannya. Lebih khususnya karakteristik individu yang memiliki perilaku proaktif adalah suatu tindakan dalam melakukan sesuatu yang berdasarkan keluwesan dalam memilih respon, kemampuan mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas pilihannya. Menurut Covey (2001) proaktif sebagai kemampuan untuk memiliki kebebasan dalam memilih respon, kemampuan mengambil inisiatif dan kemampuan untuk bertanggung jawab atas pilihannya dengan beberapa indikator yaitu :
a. Kebebasan memilih respon
Kebebasan memilih mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1) Kesadaran diri
Kesadaran diri menurut Covey (2001) merupakan kemampuan yang dapat
memisahkan diri dari diri sendiri dan mengamati pikiran serta
perbuatannya. Berdasarkan ke dua pengertian di atas, pengertian kesadaran
diri yaitu kemampuan untuk melihat, memikirkan, merenungkan dan
menilai diri sendiri. Ke semua itu dapat diwujudkan dengan beberapa
karakteristik perilakunya yaitu :
a) Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri
Setiap manusia diciptakan secara unik, tidak ada manusia yang identik
terhadap manusia lain dalam arti walaupun manusia itu dilahirkan
kembar tetapi tidak akan sama dengan kembarannya. Semua manusia
akan memiliki keunggulan terhadap manusia lain demikian juga
kekurangannya. Sehingga kadang kala bisa menimbulkan depresi bila
kita tidak mau menerima bahwa kita memiliki kekurangan fisik atau
intelegensi dibandingankan orang lain. Dengan kesadaran diri tinggi
sesesorang akan mampu menilai mana kekurangannya dan mana
keunggulan diri terhadap orang lain sehingga mampu membangkitkan
harga diri dalam pergaulannya.
b) Dapat mengambil keputusan tanpa bantuan orang lain
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan
penilaian dan menjatuhkan pilihan. Di mana keputusan diambil
setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif atau
melalui fase :
i. Mengidentifikasi masalah utama
ii. Menyusun alternatif
iii. Menganalisis alternatif
iv. Mengambil keputusan yang terbaik
Sehingga sesorang yang memiliki kesadaran diri nya yang tinggi akan
mengunakan fase tersebut untuk mengambil keputusan yang terbaik
bagi dirinya tanpa memerlukan bantuan orang lain untuk
mengambilkan keputusan.
c) Dapat menahan diri atau tidak mudah emosi bila ada yang
menyinggung
Kata emosi berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘emotion’. Pengertian
Emosi adalah perasaan yang sangat menyenangkan atau sangat
mengganggu. Namun dalam pengertian di atas emosi disamakan
dengan perasaan marah atau mudah tersinggung. Oleh karena itu
orang dikatakan telah memiliki kesadaran diri ia akan mampu
menempatkan diri dengan menahan emosinya dalam pergaulan di
masyarakat.
d) Menyadari pilihan rencana yang dipilihnya
Dalam setiap kegiatan maupun hidup perlu disusun rencana atau
dalam bahasanya adalah visi dan misi sehingga kita tahu arah yang
akan dituju. Rencana itu harus dipilih dari berbagai rencana yang ada
yang mendekati realita yang dapat dicapai, karena konsekuensi sebuah
rencana adalah kegagalan atau diluar rencana. Dengan kesadaran diri
sesorang sebelum membuat rencana dalam hidupnya akan melihat
berbagai aspek pertimbangan terutama dirinya sendiri dan lingkungan
karena ia sadar akan konsekuensi terhadap rencana yang dipilihnya
yaitu kegagalan. Seseorang yang memiliki kesadaran diri tidak akan
putus asa bila rencana gagal tetapi ia akan memiliki rencana cadangan.
2) Imajinasi
Imajinasi menurut Covey (2001) merupakan kemampuan seseorang
untuk membayangkan masa depan dan mengimpikan ingin menjadi apa di
masa depan. Imajinasi adalah suatu proses dimana unsur-unsur
pengalaman digabung membentuk produk-produk baru (Munandar, 1988).
Jadi, imajinasi merupakan daya pikir seseorang untuk membayangkan dan
mengimpikan dirinya akan menjadi apa di masa depan. Wujud perilakunya
adalah;
a) Mampu membuat gambaran tantangan masa depan yang akan
dihadapi.
Setiap manusia tidak akan mampu melihat masa depan, tetapi mampu
menyiapkan diri untuk membuat masa depan. Dalam arti, dengan
kemampuan akalnya manusia bisa menciptakan bayangan masa depan
dengan mempersiapkan diri di masa sekarang dan masa lalu.
Seseorang harus sejak dini berpikir masa depan, besok tantangannya
apa, sehingga bisa mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
b) Mampu membuat gambaran masa depan yang diinginkan telah
mampu memastikan cita-cita hidupnya.
Kesuksesan seseorang saat ini tergantung sejauh mana orang tersebut
mampu menentukan cita-citanya dahulu lalu menyusun rencana untuk
mencapainya. Cita-cita ini adalah impian seseorang ingin apa di masa
depan. Sehingga sudah jelas arah yang ditujunya
3) Kata hati
Kata hati menurut Covey (2001) merupakan suara batin untuk
membedakan mana benar yang salah. Jelaslah, Individu yang memiliki hati
nurani atau kata hati akan selalu berpikir sebelum bertindak sehingga tidak
akan menyesali tindakannya. Karakteristik perilakunya dapat ditunjukkan
melalui perilaku antara lain :
a) Mampu menilai baik atau buruknya sebuah perilaku.
Setiap orang pada dasarnya dibekali nurani dimana lebih sering
dikatakan kata hati. Dengan kata hati ini seseorang akan mampu
memberikan penilaian baik buruknya sebuah perilaku yang dirinya
maupun orang lain.
b) Mampu menilai dampak perilakunya terhadap orang lain.
Orang yang telah memiliki kesadaran batin akan melakukan penilaian
akibat perbuatannya terhadap orang lain. Sehingga selalu memberikan
pertimbangan terhadap perilakunya apakah membuat orang lain suka
atau tidak.
c) Mampu menumbuhkan rasa empati diri terhadap apa yang dialami
orang lain.
Rasa empati adalah kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh
orang lain yang berada di sekitar kita. Dengan rasa empati ini dapat
digunakan sebagai tolak ukur apakah perilaku kita baik atau salah atau
berakibat buruk atau baik terhadap orang lain.
4) Kehendak bebas atau kemauan
Kehendak bebas menurut Covey (2001) merupakan kemampuan
manusia untuk bertindak berdasarkan kesadaran dirinya dan kemauan
mengatakan bahwa dirinya memiliki kuasa untuk memilih, untuk
menguasai emosi-emosi dan mengatasi kebiasaan serta naluri. Maka,
kehendak bebas memungkinkan seseorang memiliki kebebasan dalam
menentukan hidupnya tanpa terpengaruh ataupun bergantung kepada
siapapun. Atas keputusannya itu pula, maka dirinyalah yang kelak akan
bertanggung jawab atas pilihannya tersebut. Perwujudan perilakunya
antara lain :
a) Mampu menentukan keputusan yang benar tanpa campur tangan orang
lain.
Banyak manusia didunia ini yang menunggu atau mengantungkan orang
lain dalam mengambil keputusan di setiap masalah yang dihadapi
sehingga ia tidak memiliki kemandirian dalam hidup. Oleh karena itu
perlu adanya belajar untuk memutuskan pilihan dengan keputusan
dirinya yang telah dipikir masak-masak. Orang yang telah memiliki
kehendak bebas adalah orang yang mampu menentukan dengan
sendirinya apa yang akan dilakukan sudah baik atau buruk tanpa
campur tangan orang lain.
b) Mampu mengendalikan emosi.
Kesuksesan diri kita bukan tergantung akan kemampuan intelegensi
tetapi kemampuan mengendalikan diri atau mampu menguasai emosi
diri. Dengan kemampuan mengendalikan emosi, kita akan mampu
menempatkan diri dalam pergaulan sehari-hari.
c) Mampu merubah kebiasan buruk yang ada didirinya.
Dengan kehendak bebas seseorang akan mampu mulai merubah sedikit
demi sekedit terhadap perilaku atau karakter diri menuju karakter diri
yang lebih baik dari semula.
b. Kemampuan untuk mengambil inisiatif.
Manusia yang proaktif akan mampu mengambil inisiatif.
Kemampuan mengambil inisiatif bukan berarti menjadi orang yang
penghayal, menjengkelkan atau agresif, melainkan cermat, penuh
kesadaran dan sensitif terhadap sesuatu yang ada di sekelilingnya. Orang
yang berinisiatif akan merencanakan dengan segera dan mengantisipatif
cara-cara yang tepat. Kemampuan mengambil inisiatif lebih menekankan
pada perilaku yang cermat, penuh kesadaran serta sensitif terhadap sesuatu
yang ada disekelilingnya. Sehingga ada dua unsur penting yang mendasari
individu memiliki kemampuan inisiatif yaitu kemampuan merencanakan
sesuatu dengan segera dan antisipatif (bersifat tanggap terhadap sesuatu
yang sedang dan akan terjadi).
1) Kemampuan merencanakan sesuatu dengan segera
Adalah kemampuan seseorang untuk membuat rencana-rencana apa
yang akan dilakukan sesegera dengan baik dan benar. Kemampuan ini
hampir identik dengan sifat kreatif dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga orang mampu melihat pelbagi masalah dari berbagai sudut
penyelesian. Perwujudan perilakunya adalah :
a) Mampu mengambil langkah cepat dan benar dalam penyelesian
masalah tanpa harus menunggu orang lain memerintah.
Seseorang yang memiliki kemampuan inisiatif ini akan selalu
memiliki sifat segera mencari solusi dalam penyelesian masalah
yang dihadapi dengan mempertimbangkan segala kemungkinan
sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan benar.
b) Mampu melihat setiap peluang baru yang ada dalam
kehidupannya.
Dengan kemampuan mengambil inisiatif orang akan memiliki
peluang-peluang untuk melakukan segala perubahan dalam
hidupnya untuk kemajuan diri.
c) Memiliki rasa sensitif atau peduli terhadap peristiwa disekitarnya.
Orang yang memiliki inisiatif tinggi akan selalu sensitif terhadap
apa yang terjadi disekitarnya kemudian akan melalukan langkah
untuk segera menyelesaikannya.
2) Kemampuan antisipatif
Antisipatif adalah membuat rencana cadangan untuk
mengatisipasi apabila rencana awal yang telah tersusun rapi tidak
sesuai rencana. Dengan kemampuan ini orang telah memiliki berbagai
rencana untuk menyelesaikan sebuah masalah. Untuk perwujudan
perilakunya antara lain :
a) Mampu memperkirakan dan meminimalisasi dampak-dampak
yang akan terjadi dari setiap pengambilan keputusan.
b) Mampu menyiapkan diri terhadap perubahan yang terjadi di
sekitarnya.
c. Kemampuan untuk bertanggung jawab
Kemampuan bertanggung jawab merupakan sadar bahwa masalah
yang dihadapi sesungguhnya diakibatkan oleh dirinya sendiri dan oleh
sebab itu, dirinyalah yang bertanggung jawab secara penuh terhadap segala
konsekuensi dan resiko yang mungkin timbul. Unsur-unsur dalam aspek
tanggung jawab antara lain:
1) Pengendalian Situasi
Adalah kemampuan kita dalam melihat situasi dan kondisi yang ada
kemudian mencoba kita olah sesuai dengan tujuan kita. Dengan
demikian bukan situasi yang mengendalikan kita tapi kita yang
mengendalikan situasi. Perwujudan perilakunya antara lain :
a) Mampu untuk memanfaatkan kondisi sekitar atau diri guna untuk
kemajuan diri.
b) Mampu memberikan perbedaan suasana karena kehadiran kita.
2) Keberanian mengambil Resiko
Resiko dapat dikatakan sebagai dampak dari apa yang kita putuskan
dalam pengambilan keputusan. Setiap keputusan akan mengakibatkan
beberapa resiko sehingga diperlukan keberanian untuk memutuskannya.
Keputusan yang baik adalah keputusan yang mampu meminimalisasi
dari semua resiko. Oleh karena itu sebelum memutuskan sesuatu perlu
dipertimbangkan resiko-resiko yang ada. Perwujudan perilakunya
antara lain :
a) Mampu menganalisis resiko-resiko yang terjadi dan mampu
menentukan keputusan yang diambil.
b) Mampu mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambil.
Menurut Baek Kyoo Joo dan Taejo Liem (2009) mengemukakan bahwa ada
beberapa indikator dalam perilaku proaktif, di antaranya :
1. Look for opportunities and act on them (Mencari peluang dan bertindak).
2. Show initiative (Menunjukkan inisiatif).
3. Take action (Mengambil tindakan sendiri).
4. Persistent in successfully implementing change (Gigih dalam menerapkan
perubahan).
5. Taking initiative in improving current circumstances or creating new ones
(Mengambil inisiatif dalam meningkatkan keadaan saat ini atau membuat yang
baru).
6. Status quo (Keadaan tetap sebagaimana keadaan sekarang).
7. Their role more flexibly (Peran yang lebih fleksibel).
8. Ownership of longer term goals beyond their job (Memiliki sasaran jangka
panjang diluar pekerjaan).
9. Ability to effect changes in the environment (Memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi perubahan dalam lingkungan).
10. Ability to overcome constraints by situational forces (Dapat mengatasi
kendala atau hambatan–hambatan oleh kekuatan situasional).
Dapat di simpulkan bahwa indikator-indikator perilaku proaktif antara lain;
kebebasan memilih respon, kemampuan mengambil inisiatif, kemampuan untuk
bertanggung jawab, mencari peluang dan bertindak, menunjukkan inisiatif,
mengambil tindakan sendiri, gigih dalam menerapkan perubahan, mengambil
inisiatif dalam meningkatkan keadaan saat ini, status quo, peran yang lebih
fleksibel, memiliki sasaran jangka panjang di luar pekerjaan, memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi perubahan dalam lingkungan, dan dapat
mengatasi kendala. Dari beberapa indikator-indikator tersebut, peneliti
menggunakan indikator dari Covey (2001), yang menjelaskan bahwa indikator
periaku proaktif adalah kebebasan memilih respon, kemampuan mengambil
inisiatif, dan kemampuan untuk bertanggung jawab karena ketiga indikator
tersebut sudah mewakili.

Tidak ada komentar: