Senin, 06 April 2020

Pengertian Perilaku Proaktif (skripsi dan tesis)

Perilaku proaktif merupakan perilaku mengambil inisiatif untuk mengubah keadaan di sekitar menjadi lebih baik. Bateman dan Crant (1993), mendefinisikan bentuk dasar kepribadian proaktif sebagai seseorang yang relatif tidak didesak oleh kekuatan situasional dan seseorang yang mempengaruhi perubahan lingkungan. Sehingga, orang yang proaktif dapat mengenali peluang dan bertindak atas peluang tersebut, menunjukkan inisiatif dan gigih memperjuangkan perubahan yang berarti. Karyawan menstransformasikan misi, menemukan dan menyelesaikan permasalahan perusahaan, dan pada akhirnya menggunakan hal itu untuk mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Orang yang kurang proaktif bertindak pasif dan reaktif, cenderung beradaptasi dengan keadaan sekitar dari pada menciptakan keadaan (Seibert, Crant, dan Kraimer, 1999). 
Menurut Robbins (2001), kepribadian proaktif adalah di mana beberapa individu secara aktif berinisiatif untuk memperbaiki keadaannya atau menciptakan inisiatif-inisiatif baru di saat individu lain duduk dengan pasif dalam menghadapi berbagai situasi. Karyawan yang proaktif cenderung oportunitis, berinisiatif, berani bertindak dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Karyawan yang proaktif juga menciptakan perubahan positif dalam lingkungan tanpa mempedulikan batasan atau halangan. Karyawan proaktif memiliki perilaku  yang banyak diinginkan oleh perusahaan. Sebagai contoh, bukti menunjukkan bahwa karyawan proktif cenderung dapat dijadikan pemimpin dan kemungkinan besar bertindak sebagai agen perubahan dalam perusahaan. Karyawan proaktif bisa menjadi positif ataupun negatif, tergantung pada perusahaan dan situasi. Sebagai contoh, karyawan proaktif cenderung menyuarakan ketidaksenangannya dalam situasi yang tidak disukai. Jika suatu perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki inisiatif wirausaha, karyawan proaktif merupakan kandidat terbaik namun karyawan ini kemungkinan besar meninggalkan perusahaan untuk memulai bisnis sendiri. Karyawan proaktif berkemungkinan besar mencapai keberhasilan karir. Hal ini karena karyawan memilih, menciptakan dan mempengaruhi situasi kerja sesuai kehendak hatinya. Menurut Bateman dan Crant (1993) mendefinisikan kepribadian proaktif adalah sebagai konstruksi disposisional yang mengidentifikasi perbedaan antara orang-orang dalam hal sejauh mana mengambil tindakan untuk mempengaruhi lingkungan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kepribadian proaktif dianggap sebagai pendahuluan untuk perilaku proaktif, memberikan keterampilan bagi seorang karyawan untuk terlibat aktif dalam perubahan lingkungan kerja. Selanjutnya karyawan proaktif menunjukkan inisiatif untuk bertahan sampai perubahan terjadi. Selain itu, beberapa orang mengidentifikasi masalahnya sendiri dan memecahkannya untuk memajukan lingkungan pribadi dan perusahaannya. Inilah sebabnya mengapa keterampilan kepribadian proaktif digambarkan sebagai penentu penting keberhasilan organisasi dan juga merupakan penentu yang mengarah kepada peningkatan efektivitas organisasi. 
 Menurut Joo dan Liem (2009) dalam jurnalnya “The Effects of Organizational Learning Culture, Perceived Job Complexity and Proactive Personality on Organizational Commitment and Intrinsic Motivation” mendefinisikan bahwa individu yang mempunyai kepribadian proaktif cenderung memiliki karakteristik dalam tingkat tugas atau pekerjaannya dibandingkan individu yang pasif, individu yang proaktif dapat berinovasi dengan desain pekerjaan. Artinya, individu yang memiliki kepribadian proaktif lebih tinggi, dapat melihat atau merasakan kompleksitas pekerjaan yang lebih tinggi. Menurut Covey (2001), perilaku proaktif adalah mengambil inisiatif dan mampu mengendalikan hidupnya sendiri dan membuat pilihan menurut nilai, berpikir sebelum bereaksi, sadar bahwa tidak bisa mengendalikan segala yang terjadi. Bersikap proaktif bukan sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku diri sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip serta nilai–nilai, bukan berdasarkan suasana hati dan keadaan sekitarnya. Orang–orang yang proaktif adalah pelaku–pelaku perubahan dan memilih untuk tidak jadi korban. Frese dan Fay (2001) mengemukakan perilaku proaktif ada, ketika karyawan dapat menetapkan tujuannya sendiri, dapat melampaui tugas yang telah ditetapkan dan memiliki fokus jangka panjang pada pekerjaannya. Konsep kinerja aktif terkait dengan perilaku dan sikap karyawan

Tidak ada komentar: