Senin, 06 April 2020

Faktor–faktor yang Mempengaruhi Perilaku Proaktif (skripsi dan tesis)


Perilaku proaktif dipengaruhi oleh faktor yang merujuk kepada paradima
hidup inside-out. Paradigma hidup inside-out dipandang sebagai usaha mengubah dari dalam keluar, ditandai dengan kecenderungan berpikir menjadi (to be).
Secara umum orang proaktif tidak dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan
lingkungan sosial (Covey, 2001). Maksudnya orang proaktif tidak dipengaruhi
oleh faktor-faktor eksternal seperti perubahan cuaca dan perubahan perlakuan orang lain kepada dirinya. Karyawan yang tidak memiliki perilaku proaktif menunjukkan respon yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan lingkungan sosial, seperti cepat marah atau merasa tersinggung atas sikap orang lain atau menyalahkan cuaca buruk atas sikap yang ditunjukan. Sedangkan, karwayan yang memiliki perilaku proaktif akan digerakkan oleh nilai-nilai yang dipikirkan dengan matang, diseleksi dan dihayati dalam mengambil keputusan.
Covey (2001) menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
proaktif, terutama yang berkenaan dengan paradigma tentang diri sendiri atau
faktor internal, antara lain:
a. Kepercayaan
Kim dan Lee (2006), kepercayaan dan keterbukaan dalam budaya organisasi
mendorong berbagi pengetahuan di antara karyawan dan perilaku yang layak
dipercaya meningkatkan kecepatan komunikasi dengan memberikan wewenang pada rekan kerja dalam berbagi masalah dan pengetahuan pribadi dengan lebih leluasa.
b. Motivasi
Dariyo (2004) mengungkapkan motivasi adalah suatu dorongan untuk
melakukan kegiatan belajar yang dipengaruhi oleh hal-hal yang berasal dari
dalam diri sendiri (internal) maupun hal-hal dari luar (eksternal) individu yang
bersangkutan.
c. Kebiasaan
Kebiasaan adalah perilaku yang sudah berulang-ulang dilakukan, sehingga
menjadi otomatis, artinya berlangsung tanpa dipikirkan lagi, tanpa dikomando
oleh otak. Untuk dapat melatih kebiasaan dibutuhkan waktu yang cukup
panjang dan juga harus didukung pengulangan yang berkelanjutan
(Aunurahman, 2009).
d. Sikap
Sikap (attitude) didefinisikan oleh Robbins (2007) sebagai pernyataan
evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap
objek, individu, atau peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana perasaan
seseorang tentang sesuatu.
Selain paradigma tentang diri sendiri (faktor internal), perilaku proaktif
dipengaruhi oleh paradigma luar (faktor eksternal), antara lain;
a) Teman
Menurut Shaffer (2005), persahabatan diartikan sebagai sebuah hubungan yang kuat dan bertahan lama antara dua individu yang dikarakteristikkan dengan kesetiaan, kekariban, dan saling menyayangi.
b) Keluarga
Keluarga dalam bentuk murni merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri
dari suami, isteri dan anak–anak (Abu, 2003).
c) Uang
Uang sebagai suatu kekayaan yang dimiliki untuk dapat melunasi hutang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula (Hart, 1948).
d) Barang
Barang adalah produk yang berwujud fisik sehingga dapat dilihat, disentuh,
dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakukan fisik lainnya (Tjiptono, 1999).
e) Tempat ibadah
Sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk melaksanakan
ajaran agama atau kepercayaan.
Dari penjelasan–penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa, faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku proaktif terdapat dari paradigma diri sendiri (faktor internal) dan paradigma luar (faktor eksternal) antara lain, kepercayaan, motivasi, kebiasaan, sikap, teman, keluarga, uang, barang, dan tempat ibadah. Faktor yang diambil oleh peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah paradigma luar yaitu teman. Yang dimaksud teman adalah rekan kerja atau pimpinan yang memiliki pengaruh kuat dalam menunjukkan perilaku proaktif sehari-hari.

Tidak ada komentar: