Senin, 06 April 2020

Dimensi Keterikatan Kerja (skripsi dan tesis)

Keterikatan mengacu pada kegigihan dan meliputi keadaan afeksi-kognitif yang tidak fokus pada obyek, peristiwa, perorangan atau perilaku tertentu bukan keadaan sesaat dan spesifik (Schaufeli et al., 2006). Berdasarkan jenis yang berbeda dari konseptualisasi, berbagai instrumen diusulkan untuk menilai keterikatan kerja, baik untuk penelitian terapan dalam organisasi serta untuk tujuan ilmiah. Instrumen 20 tersebut ialah Gallup’s Workplace Audit (GWA) atau Q12 dan Utrecht Work Engagement Scale (UWES). Kuesioner Gallup dipublikasi pada 1998. Q12 telah secara eksplisit dirancang dari sudut pandang kemampuan bertindak. Q12 telah dirancang sebagai alat manajemen (Schaufeli & Bakker, 2009). Sedangkan UWES merupakan indikator untuk mengukur keterikatan kerja. Teknik UWES original terdiri dari 17 item pernyataan. Keterikatan kerja yang dinilai dengan UWES, membangun kesatuan yang didasari oleh tiga aspek berbeda namun terkait erat (Schaufeli et al., 2006). Pada penelitian ini, variabel keterikatan kerja akan diukur dengan dimensi keterikatan kerja yang dikembangkan oleh Schaufeli et al. (2006) diantaranya: 1. Vigor (semangat). Semangat ditandai oleh tingkat energi dan ketahanan mental saat bekerja, kemauan untuk menginvestasikan usaha dalam pekerjaan, dan ketekunan bahkan dalam menghadapi kesulitan. 2. Dedication (dedikasi). Dedikasi mengacu menjadi sangat terlibat dalam pekerjaan dan mengalami rasa penting, antusiasme, inspirasi, kebanggaan, dan tantangan. 3. Absorption (penyerapan). Penyerapan ditandai dengan sepenuhnya terkonsentrasi dan perasaan menyenangkan dalam pekerjaan seseorang, dimana waktu berlalu dengan cepat dan susah untuk memisahkan diri dari pekerjaan.

Tidak ada komentar: