Menurut Hawari (2003) dalam Surat al-Ra’d ayat 28, yang artinya :
“Mengingat (dzkir) kepada Allah maka hati menjadi tenteram”. Dzikir sebagai metode mencapai ketenangan hati dilakukan dengan tata-cara
tertentu. Dzikir dipahami dan di ajarkan dengan mengucapkan kalimat-kalimat
thayyibah secara keras (dzikir jahr) maupun dengan suara yang lembur( dzikir shir).
Pada penelitian ini dzikir yang digunakan menggunakan dzikir bentuk shir( suara
halus ) wal Lisan sesuai dengan firman Allah surat Al – A’raf ayat 55 yang artinya “Serullah tuhanmu dengan tadharu dan khufyah , bahwasanya Allah tidak
menyukai orang yang melampaui batas” .
Lafat – lafat yang diucapkan dalam terapi dzikir menggunakan dzikir shir
dengan bentuk lisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Tasbih (subhanallah)
Tasbih yang bermakna Maha Suci Allah. Dalil khash yang menunjukkan
manusia wajib bertasbih , mengakui kesucian Allah adalah dalam firmannya dalam
surat Al Ahzab ayat 42 yang bebunyi “Wa sabbihuuhu bukrotaw wa ashilla” artinya dan bertasbihlah kepada- Nya pada waktu pagi dan petang.
2) Tahmid (alhamdulillah)
Tahmid (alhamdulillah) yang bermakna segala puji bagi Allah. Tahmid adalah
menyatakan pujian dan kesyukuran kita kepada Allah tuhan semesta alam. Sesuai
dengan firman Allah surat An-Naml ayat 59 yang artinya
“ Katakanlah (Muhammad), segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas
hamba –hambanya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik , ataukah
apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)”
3) Tahlil (la illaha illallah)
Tahlil yang bermakna tiada Tuhan selain Allah. Dalil yang menegaskan
kewajiban bertahlil adalah sabda Rasulullah yang memiliki arti “Senantiasalah kamu memperbaharui imanmu dengan mengucapkan La illaha
illalah”. Dengan bertahlil, manusia mengakui bahwa Allah, suci dari segala kekurangan,
mengakui keesaan-Nya
4)Takbir (Allahu akbar)
Takbir yang berarti Allah Maha Besar. Mengakui kebesaran Allah , Tuhan yang
menciptakan segala yang ada di langit dan dibumi, dalil tentang kewajiban bertakbir
tertuang didalam surat Al isra ayat 111 yang artinya”
“Segala puji bagi Allah yang tidak memiliki anak dan tidak mempunyai sekutu
dalam pemerintahan-Nya, tiada mempunyai penolong yang membantu-Nya
untuk menolak suatu kehinaan, dan bertakbirlah Dia dengan sebenar- benarnya. 5)Hauqalah (la haula wala quwwata illa billah)
Hauqallah yang bermakna tiada daya upaya dan kekuatan kecuali Allah.
Hauqallah adalah mengakui bahwa tidak ada yang dapat memalingkan hamba dari
maksiat selain Allah dan tidak ada kekuatan bagi hamba untuk melaksanakan taat
melainkan dengan taufiqnya. Kalimat ini juga bermakna manusia menyerahkan diri atas
segala yang terjadi kepada Allah .
6). Istighfar :
Astaghfirullahal adzim yang bermakna saya memohon ampun kepada Allah yang
maha agung. adalah tindakan memohon ampun kepada Allah yang dilakukan oleh
hamba yang beriman . Tindakan ini secara harfiah dilakukan dengan mengulang –
ulang perkataan dengan lafat يِالَّذَ اللهُ رِفْغَتْسَأ yang artinya aku memohon ampun kepada
Allah yang maha Agung.
Istigfar merupakan cermin akan kesadaran individu yang bertakwa tentang betapa
banyak kesalahannya dan meminta ampun kepada Allah dan kembali kepada kebenaran
sesuai dengan firman Allah surat Al imran ayat 135 yaitu “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui”.
7). Membaca surat Al Fatihah.
Surat Al-Fatihah memiliki bermacam keistimewaan selain sebagai ummul qur’an. Didalam surat Al-Fatihah terkandung doa yang lengkap, mantera, serta obat
(penyembuhan) (Shihab, 2005). Alfatihah mampu menyembuhkan segala macam
penyakit pada diri manusia baik secara fisik maupun psikis, serta mencukupi manusia
dalam mengatasi segala keresahan nya (Shihab, 2005). Keistimewaan tersendiri surat
Al-Fatihah dibandingkan surat yang lain yaitu setiap ayat didalam surat Al-Fatihah
yang dibaca akan dijawab langsung oleh Allah sehingga terdapat dialog langsung dari
hamba dan Tuhan (Allah) (Makhdlori, 2008) .
Dalam kondisi kepasrahan yang total maka suratul-Fatihah dapat digunakan
sebagai dzikir dan pembuka dari segala sesuatu yang masih tertutup dan menghilangkan
kesulitan dalam diri individu (shihab, 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar