Selasa, 21 April 2020

Bentuk dzikir yang digunakan pada terapi dzikir (skripsi dan tesis)

Menurut Hawari (2003) dalam Surat al-Ra’d ayat 28, yang artinya : “Mengingat (dzkir) kepada Allah maka hati menjadi tenteram”. Dzikir sebagai metode mencapai ketenangan hati dilakukan dengan tata-cara tertentu. Dzikir dipahami dan di ajarkan dengan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah secara keras (dzikir jahr) maupun dengan suara yang lembur( dzikir shir). Pada penelitian ini dzikir yang digunakan menggunakan dzikir bentuk shir( suara halus ) wal Lisan sesuai dengan firman Allah surat Al – A’raf ayat 55 yang artinya “Serullah tuhanmu dengan tadharu dan khufyah , bahwasanya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas” . Lafat – lafat yang diucapkan dalam terapi dzikir menggunakan dzikir shir dengan bentuk lisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Tasbih (subhanallah) Tasbih yang bermakna Maha Suci Allah. Dalil khash yang menunjukkan manusia wajib bertasbih , mengakui kesucian Allah adalah dalam firmannya dalam surat Al Ahzab ayat 42 yang bebunyi “Wa sabbihuuhu bukrotaw wa ashilla” artinya dan bertasbihlah kepada- Nya pada waktu pagi dan petang. 2) Tahmid (alhamdulillah) Tahmid (alhamdulillah) yang bermakna segala puji bagi Allah. Tahmid adalah menyatakan pujian dan kesyukuran kita kepada Allah tuhan semesta alam. Sesuai dengan firman Allah surat An-Naml ayat 59 yang artinya “ Katakanlah (Muhammad), segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba –hambanya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik , ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)” 3) Tahlil (la illaha illallah) Tahlil yang bermakna tiada Tuhan selain Allah. Dalil yang menegaskan kewajiban bertahlil adalah sabda Rasulullah yang memiliki arti “Senantiasalah kamu memperbaharui imanmu dengan mengucapkan La illaha illalah”. Dengan bertahlil, manusia mengakui bahwa Allah, suci dari segala kekurangan, mengakui keesaan-Nya 4)Takbir (Allahu akbar) Takbir yang berarti Allah Maha Besar. Mengakui kebesaran Allah , Tuhan yang menciptakan segala yang ada di langit dan dibumi, dalil tentang kewajiban bertakbir tertuang didalam surat Al isra ayat 111 yang artinya” “Segala puji bagi Allah yang tidak memiliki anak dan tidak mempunyai sekutu dalam pemerintahan-Nya, tiada mempunyai penolong yang membantu-Nya untuk menolak suatu kehinaan, dan bertakbirlah Dia dengan sebenar- benarnya. 5)Hauqalah (la haula wala quwwata illa billah) Hauqallah yang bermakna tiada daya upaya dan kekuatan kecuali Allah. Hauqallah adalah mengakui bahwa tidak ada yang dapat memalingkan hamba dari maksiat selain Allah dan tidak ada kekuatan bagi hamba untuk melaksanakan taat melainkan dengan taufiqnya. Kalimat ini juga bermakna manusia menyerahkan diri atas segala yang terjadi kepada Allah . 6). Istighfar : Astaghfirullahal adzim yang bermakna saya memohon ampun kepada Allah yang maha agung. adalah tindakan memohon ampun kepada Allah yang dilakukan oleh hamba yang beriman . Tindakan ini secara harfiah dilakukan dengan mengulang – ulang perkataan dengan lafat يِالَّذَ اللهُ رِفْغَتْسَأ yang artinya aku memohon ampun kepada Allah yang maha Agung. Istigfar merupakan cermin akan kesadaran individu yang bertakwa tentang betapa banyak kesalahannya dan meminta ampun kepada Allah dan kembali kepada kebenaran sesuai dengan firman Allah surat Al imran ayat 135 yaitu “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. 7). Membaca surat Al Fatihah. Surat Al-Fatihah memiliki bermacam keistimewaan selain sebagai ummul qur’an. Didalam surat Al-Fatihah terkandung doa yang lengkap, mantera, serta obat (penyembuhan) (Shihab, 2005). Alfatihah mampu menyembuhkan segala macam penyakit pada diri manusia baik secara fisik maupun psikis, serta mencukupi manusia dalam mengatasi segala keresahan nya (Shihab, 2005). Keistimewaan tersendiri surat Al-Fatihah dibandingkan surat yang lain yaitu setiap ayat didalam surat Al-Fatihah yang dibaca akan dijawab langsung oleh Allah sehingga terdapat dialog langsung dari hamba dan Tuhan (Allah) (Makhdlori, 2008) . Dalam kondisi kepasrahan yang total maka suratul-Fatihah dapat digunakan sebagai dzikir dan pembuka dari segala sesuatu yang masih tertutup dan menghilangkan kesulitan dalam diri individu (shihab, 2005)

Tidak ada komentar: