Dengan studi observasional peneliti tidak sengaja
memberikan intervensi, melainkan hanya mengamati (mengukur), mencatat,
mengklasifikasi, menghitung, dan menganalisis (membandingkan) perubahan
pada variabel-variabel pada kondisi yang alami. Studi observasional mencakup
studi kohor, studi kasus kontrol, dan studi potong-lintang.
Agar diperoleh kesimpulan yang benar secara internal (validitas internal)
tentang hubungan/ pengaruh variabel, maka peneliti harus mengontrol bias dan
kerancuan (confounding). Peneliti harus menghindari bias dalam memilih
subjek penelitian (bias seleksi) dan bias dalam mengukur variabel (bias
informasi, bias pengukuran).
Kerancuan dapat dicegah pada tahap desain penelitian, yaitu (1) restriksi;
(2) pencocokan, atau dikontrol pada tahap analisis data, yaitu (1) analisis
berstrata, dan (2) analisis multivariat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar