Rabu, 11 Maret 2020

Studi kasus-kontrol Dalam Medis (skripsi dan tesis)

Berbeda dengan studi cross-sectional, pada studi kasus-kontrol observasi atau pengukuran variabel bebas dan tergantung tidak dilakukan pada saat yang sama. Peneliti melakukan pengukuran variabel tergantung yakni efek, sedangkan variabel bebasnya dicari secara retrospektif; karena itu studi kasus kontrol disebut studi longitudinal, artinya subyek tidak hanya diobservasi pada satu saat tetapi diikuti selama periode yang ditentukan. Seperti telah disebut, pada studi kasus kontrol dilakukan identifikasi subyek (kasus) yang telah terkena penyakit (efek), kemudian ditelusur secara retrospektif ada atau tidak adanya faktor resiko yang diduga berperan. Untuk kontrol dipilih subyek yang berasal dari populasi dengan karakteristik yang sama dengan kasus; bedanya kelompok kontrol ini tidak menderita penyakit atau kelainan yang akan diteliti. Pemilihan subyek sebagai kontrol ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan cara serasi (matching) atau tanpa matching. Seperti pada studi cross-sectional, hasil pengukuran pada studi kasus kontrol disusun dalam tabel 2x2. Hubungan sebab akibat antara faktor resiko dan efek diperoleh secara tidak langsung, yakni dengan menghitung resiko relatif, yang dalam studi kasus kontrol dinyatakan sebagai rasio odds (odds ratio). Odds adalah perbandingan antara peluang (probabilitas) untuk terjadinya efek dengan peluang untuk tidak terjadinya efek; bila peluang terjadinya efek dinyatakan dengan P, maka odds adalah P/(1-P). Sebagai contoh, bila peluang atau kemungkinan Muhammad Ali untuk menang melawan Joe Frazier adalah 75%, maka odds Ali untuk menang adalah = 75% : 25% = 3. 
Rasio odds menunjukkan berapa besar peran faktor resiko yang diteliti terhadap terjadinya penyakit (efek), jadi serupa dengan rasio prevalens pada studi cross-sectional atau resiko relatif pada studi kohort. Nilai rasio odds = 1 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti ternyata bukan merupakan resiko untuk terjadinya efek. Rasio yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa benar faktor yang diteliti merupakan faktor resiko, sedangkan rasio yang kurang dari 1 menunjukkan bahwa faktor tersebut merupakan faktor protektif untuk terjadinya efek. Nilai rasio odds ini harus disertai interval kepercayaannya. 

Tidak ada komentar: