Berbeda dengan studi cross-sectional, pada studi kasus-kontrol observasi atau
pengukuran variabel bebas dan tergantung tidak dilakukan pada saat yang sama.
Peneliti melakukan pengukuran variabel tergantung yakni efek, sedangkan variabel
bebasnya dicari secara retrospektif; karena itu studi kasus kontrol disebut studi
longitudinal, artinya subyek tidak hanya diobservasi pada satu saat tetapi diikuti
selama periode yang ditentukan.
Seperti telah disebut, pada studi kasus kontrol dilakukan identifikasi subyek
(kasus) yang telah terkena penyakit (efek), kemudian ditelusur secara retrospektif
ada atau tidak adanya faktor resiko yang diduga berperan. Untuk kontrol dipilih
subyek yang berasal dari populasi dengan karakteristik yang sama dengan kasus;
bedanya kelompok kontrol ini tidak menderita penyakit atau kelainan yang akan
diteliti. Pemilihan subyek sebagai kontrol ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni
dengan cara serasi (matching) atau tanpa matching.
Seperti pada studi cross-sectional, hasil pengukuran pada studi kasus kontrol
disusun dalam tabel 2x2. Hubungan sebab akibat antara faktor resiko dan efek
diperoleh secara tidak langsung, yakni dengan menghitung resiko relatif, yang dalam
studi kasus kontrol dinyatakan sebagai rasio odds (odds ratio).
Odds adalah perbandingan antara peluang (probabilitas) untuk terjadinya efek
dengan peluang untuk tidak terjadinya efek; bila peluang terjadinya efek dinyatakan
dengan P, maka odds adalah P/(1-P). Sebagai contoh, bila peluang atau
kemungkinan Muhammad Ali untuk menang melawan Joe Frazier adalah 75%,
maka odds Ali untuk menang adalah = 75% : 25% = 3.
Rasio odds menunjukkan berapa besar peran faktor resiko yang diteliti
terhadap terjadinya penyakit (efek), jadi serupa dengan rasio prevalens pada studi
cross-sectional atau resiko relatif pada studi kohort. Nilai rasio odds = 1
menunjukkan bahwa faktor yang diteliti ternyata bukan merupakan resiko untuk
terjadinya efek. Rasio yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa benar faktor yang
diteliti merupakan faktor resiko, sedangkan rasio yang kurang dari 1 menunjukkan
bahwa faktor tersebut merupakan faktor protektif untuk terjadinya efek. Nilai rasio
odds ini harus disertai interval kepercayaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar