Selasa, 03 Maret 2020

Reliabilitas Bentuk Pararel (skripsi dan tesis)

Dalam pendekatan bentuk pararel ini, tes yang akan diestimasi reliabiltasnya harus ada pararelnya, yaitu tes lain yang sama tujuan ukurnya dan setara isi aaitemnya baik secara kualitas maupun kuantitasnya (Azwar, 2010). Untuk membuat dua tes menjadi paralel, penyusunannya haruslah didasarkan pada satu spesifikasi yang sama. Spesifikasi ini meliputi antara lain tujuan ukur, batasan objek ukur dan operasionalisasinya, indikator-indikator perilakunya, banyaknya aaitem, format aaitem, dan juga kalau perlu meliputi taraf kesukaran aaitem. Secara empirik, kedua tes yang pararel itu haruslah menghasilkan mean skor dan varians yang setara dan korelasi yang juga tidak berbeda dengan suatu variabel ketiga. Analisis korelasi digunakan untuk membandingkan dua kelompok skor tersebut. Koefisien korelasi ini menunjukkan koefisien ekuivalansi (coefficient of 38 equivalence) dari alat ukur. Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan ekuivalensi atau kesamaan atau stabilitas atau konsistensi alat ukur antar kelompok subjek berbeda (Jogiyanto, 2008)

Tidak ada komentar: