Pendekatan konsistensi internal dilakukan dengan
menggunakan satu bentuk tes yang dikenakan hanya sekali saja
pada sekelompok subjek. Pendekatan reliabilitas konsistensi
internal bertujuan melihat konsistensi antar aaitem atau
antarbagian dalam tes itu sendiri(Azwar, 2010). Dalam hal ini
reliabilitas konsistensi internal mengukur seberapa konsisten
aitem-aitem yang berbeda yang merefleksikan suatu konstruk
yang sama memberikan hasil-hasil yang sama (Joguyanto, 2008).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung
reliabilitas ini yaitu (Jogiyanto, 2008):
1) Rata-rata korelasi antar aitem
Cara menghitung reliabilitas ini dilakukan untuk masing-masing konstruk. Aitem-aitem di suatu konstruk dikorelasikan
satu dengan lainnya dan nilai-nilai hasil korelasinya diratarata.
2) Rata-rata korelasi total antar aitem
Cara menghitung reliabilitas ini hampir sama dengan yang
dilakukan di rata-rata korelasi antar-aitem. Bedanya adalah
korelasi antar-aitem dirata-rata terlebih dahulu untuk masingmasing aitem dan kemudian dihitung rata-rata dari rata-rata
tersebut.
3) Separuh dipecah (Split-half)
Split-half dilakukan dengan melakukan sebuah tes pada
satu kelompok subjek dan membagi aitem-aitem di tes menjadi
dua separuhan. Pemecahan aitem-aitem menjadi dua separuhan
dapat dilakukan secara acak atau secara atas bawah atau secara
ganjil-genap. Skor-skor dari separuh pertama dibandingkan
dengan skor-skor dari separuh kedua. Analisis korelasi juga
digunakan untuk membandingkan dua kelompok skor tersebut.
Koefisien korelasi ini menunjukkan koefisien konsistensi
internal dari alat ukur. Koefisien korelasi yang tinggi
menunjukkan konsistensi internal aitem-aitem di alat ukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar