Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli di
bawah ini, mengatakan bahwa cost memiliki pengertian yang berbeda dengan biaya (expense) yang didasarkan pada manfaat yang dimilikinya, adalah sebagai
berikut:
Cost merupakan sesuatu yang timbul dari terdahulu, sebuah pengorbanan
yang dibuat untuk mengamankan manfaat, dan diukur dengan harga
pertukaran. Expense merupakan penurunan aktiva bersih akibat dari
penggunaan jasa ekonomi dalam pembentukan suatu penerimaan atau akibat
dari pengenaan pajak pemerintah. Definisi Sprouse dan Moonist (dikutip dari
Swardjono, 2006).
Expenditure atau pengeluaran kas, kekayaan lainnya, modal saham atau jasa
atau yang terjadinya hutang dimana untuk hal tersebut diidentifikasi dengan
barang atau jasa yang diperoleh atau dengan kerugian yang terjadi, dan diukur
melalui jumlah kas yang dibayar atau hutang atau nilai pasar dari kekayaan
lainnya, modal saham, atau jasa yang diberikan dalam tukar menukar atau
dalam situasi yang lain, yang mana dasar penilaiannya diterima secara umum.
Definisi Kother (dikutip dari Suryaningsum, 2003).
Cost merupakan suatu ukuran moneter dari jumlah sumber daya yang
digunakan untuk maksud-maksud tertentu. Expenditure merupakan suatu
penurunan aktiva (biasanya kas) atau suatu peningkatan hutang yang
dihubungkan dengan terjadinya cost. Expenditure dalam periode akuntansi
sama saja dengan cost dari semua barang atau jasa yang diperoleh pada
periode itu. Expense merupakan suatu istilah dari cost yang dapat
dipergunakan untuk periode akuntansi sekarang, expense mewakili sumber
daya yang dikonsumsi melalui aktifitas-aktifitas perusahaan dalam
mendapatkan laba (earning) selama periode sekarang. Ketika expenditure
terjadi cost yang diralat merupakan aktiva atau merupakan biaya (expense).
Jika cost memberikan manfaat (benefit) pada periode mendatang, maka
disebut aktiva. Jika tidak, ini merupakan pengurangan dalam laba ditahan dari
periode sekarang. Disbursement merupakan pembayaran tunai. Expenditure
(pengeluaran) tunai merupakan suatu disbursement, tetapi ada juga
pembayaran kas seperti pembayaran hutang, pembayaran kembali pinjaman,
atau pembayaran deviden tunai kepada para pemegang saham. Definisi
Anthony dan Reece (dikutip dari Suryaningsum, 2003).
Pada hakekatnya, cost mempunyai dua kedudukan penting yaitu bisa
dikategorikan sebagai aktiva (potensi jasa) dan sebagai biaya (beban
pendapatan) secara berurutan. Diantara kedua kedudukan tersebut kadang
cost mengalami beberapa proses penggabungan, pemecahan, dan reklasifikasi
sebelum menjadi biaya, mula-mula cost akan diperlakukan sebagai aktiva
(potensi jasa) yang kemudian akan diperlakukan sebagai biaya (beban
pendapatan), (Suwardjono, 2006).
Dua kedudukan penting cost tersebut dapat memperjelas apakah makna dari cost
itu sendiri dan apa makna dari biaya (expense). Cost memiliki makna yang general
sedangkan biaya merupakan bagian dari cost, cost yang dikategorikan sebagai
aktiva (potensi jasa) masih memiliki manfaat dimasa yang akan datang dan masih
dikuasai oleh perusahaan sedangkan cost yang tidak memiliki lagi manfaat dimasa
yang akan datang disebut biaya (expense).
Cost yang melekat pada suatu objek atau wadah tertentu pada setiap akhir
periode harus ditentukan. Apakah cost tersebut akan dibebankan sebagai biaya
atau sebagai aktiva atau langsung dibebankan dalam laporan rugi/laba. Menurut
Chariri dan Ghozali (2007) ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi jika cost
yang melekat dalam suatu objek dikatakan sebagai aktiva:
a. Masih memiliki manfaat dimasa yang akan mendatang.
b. Masih dikuasai oleh perusahaan.
Aktiva bisa dikatakan sebagai pengurang pendapatan yang belum
dibebankan, yang menunggu sampai saatnya nanti ditandingkan dengan
pendapatan sebagai cost of good sold atau sebagai biaya (expense).
Menurut
Suwardjono (2006), cost bisa dikatakan sebagai biaya jika memiliki kriteria
sebagai berikut:
a. Tidak lagi dikuasai oleh perusahaan atau telaah keluar dari kesatuan usaha.
b. Maanfaatnya telah habis pada periode berjalan atau telah dikonsumsi.
c. Hilangnya cost karena menghasilkan pendapatan yang merupakan tujuan
akhir dari perusahaan dapat dikategorikan sebagai biaya. Tetapi jika manfaat cost habis bukan karena tujuan akhir dari perusahaan (menghasilkan
pendapatan), dalam hal ini manfaatnya habis karena sebab lain (lack of
benefit) dikategorikan sebagai rugi. Biaya (expense) merupakan aliran
keluarnya aktiva, merupakan asset, bertambahnya hutang dalam rangka
menghasilkan pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar