Definisi terhadap makna cost banyak diajukan oleh para ahli, definisidefinisi yang dikemukakan oleh para ahli berbeda-beda sudut pandangnya. Dalam makalah ini akan dikemukakan beberapa definisi yang dirasa cukup mewakili
makna cost yang sebenarnya dalam konteks akuntansi sebagai penyedia informasi.
Berikut ini beberapa definisi cost yang diambil dari beberapa literatur akuntansi:
Makna cost adalah cost yang timbul dari terdahulu, sebuah pengorbanan yang
dibuat untuk mengamankan manfaat, dan diukur dengan harga pertukaran.
Definisi Sprouse dan Moonits (dikutip dari Suwardjono, 2006).
Makna cost adalah sebagai pengukur moneter sumber daya yang digunakan
untuk beberapa tujuan, dalam rangka untuk suatu kegiatan, yang nantinya
dapat menghasilkan suatu penghasilan. Definisi Anthony, Hawkins, dan
Merchant (dikutip dari Suwardjono, 2006).
Makna cost adalah aliran keluar (outflows) atau pemakaian aktiva atau
timbulnya hutang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang
berasal dari penjualan atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan kegiatan utama suatu entitas.Definisi FASB (dikutip oleh Chariri dan Ghozali, 2007).
Makna cost adalah jumlah yang diukur dalam satuan uang, atau kas yang
dibelanjakan atau kekayaan lain yang ditransfer, modal saham yang
dikeluarkan, pelayanan yang dijalankan atau hutang yang terjadi, dengan
pertimbangan barang atau jasa diterima atau menjadi diterima. Cost dapat
diklasifikasikan (dikelompokan) sebagai cost yang belum habis masa
manfaatnya. Cost yang belum habis (aktiva) merupakan cost yang dapat
dipergunakan untuk produksi dari penerimaan masa mendatang, dan untuk
alasan itu diperlakukan sebagai pengurang dari penerimaan sekarang atau
dibebankan terhadap laba ditahan. Cost yang belum habis, dapat ditransfer
dari satu kelompok (klasifikasi) ke kelompok yang lain sebelum menjadi cost
yang sudah habis manfaatnya sebagaimana yang didefinisikan di atas.
Definisi Grady (dikutip dari Suwardjono, 2006).
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa cost merupakan pengukur dalam unit
moneter suatu pengorbanan yang dilakukan dalam memperoleh barang atau jasa,
cost sebagai pengukur dalam unit moneter bukan sebagai sesuatu yang harus
dikorbankan, tetapi yang sebenarnya dikorbankan adalah sumber ekonomiknya
baik yang berupa fisik maupun non fisik.
Sebagai pengukur dalam unit moneter maka cost mengukur seberapa
banyak atau seberapa besar penggunaan sumber ekonomik dalam unit moneter
untuk tujuan tertentu. Menurut Suwardjono (dikutip oleh Suryaningsum, 2003),
pengukuran ini sangat penting karena hasil pengukuran kuantitatif akan menjadi
data dasar dalam penyedia informasi untuk menentukan beberapa penggunaan
berbagai jenis dan jumlah sumber ekonomik dalam satuan yang homogeny.
Pengorbanan yang dilakukan oleh satu unit usaha dalam rangka untuk
memperoleh barang dan jasa bukan saja berasal dari pengeluaran kas. Tapi dapat
pula berasal dari sumber ekonomik yang lainnya misalnya surat berharga, jasa
perusahaan, saham maupun obligasi perusahaan. Dengan kata lain terciptanya cost
karena adanya kejadian ekonomik dalam suatu organisasi.
Dari segi akuntansi, sebenarnya bukan cost itu sendiri yang mempunyai
arti penting akan tetapi justru jasa yang ada dibalik angka cost yang termuat
dalam rekeninglah yang mempunyai arti penting. Jadi arti penting objek atau jasa
diwakili oleh cost yang tercatat dalam setiap rekening. Jasa-jasa tersebut adalah
daya, kemampuan, atau kapasitas yang kalu digabungkan atau ditukar satu sama
lainnya dapat menimbulkan daya, kemampuan, atau kapasitas lain yang
kekuatannya (besarannya) paling tidak sama dengan yang sebelum dimiliki
perusahaan. Misalnya, kas ditukar dengan mesin, ini berarti bahwa daya beli
ditukarkan dengan daya produksi (Suwardjono, 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar