Epidemiologi deskriptif mendeskripsikan distribusi
penyakit pada populasi, berdasarkan karakteristik dasar individu, seperti umur,
jenis kelamin, pekerjaan, kelas sosial, status perkawinan, tempat tinggal dan
sebagainya, serta waktu. Epidemiologi deskriptif juga dapat digunakan untuk
mempelajari perjalanan alamiah penyakit. Tujuan epidemiologi deskriptif: (1)
Memberikan informasi tentang distribusi penyakit, besarnya beban penyakit
(disease burden), dan kecenderungan (trend) penyakit pada populasi, yang
berguna dalam perencanaan dan alokasi sumber daya untuk intervensi kesehatan; (2) Memberikan pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit; (3) Merumuskan hipotesis tentang paparan sebagai faktor risiko/ kausa penyakit Contoh, case series merupakan studi epidemiologi deskriptif tentang serangkaian
kasus, yang berguna untuk mendeskripsikan spektrum penyakit, manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Case series banyak dijumpai
dalam literatur kedokteran klinik. Tetapi desain studi ini lemah untuk memberikan bukti kausal, sebab pada case series tidak dilakukan perbandingan kasus
dengan non-kasus. Case series dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis
yang akan diuji dengan desain studi analitik.
Case report (laporan kasus) merupakan studi kasus yang bertujuan
mendeskripsikan manifestasi klinis, perjalanan klinis, dan prognosis kasus. Case
report mendeskripsikan cara klinisi mendiagnosis dan memberi terapi kepada
kasus, dan hasil klinis yang diperoleh. Selain tidak terdapat kasus pembanding,
hasil klinis yang diperoleh mencerminkan variasi biologis yang lebar dari sebuah
kasus, sehingga case report kurang andal (reliabel) untuk memberikan bukti
empiris tentang gambaran klinis penyakit.
Studi potong-lintang (cross-sectional study, studi prevalensi, survei)
berguna untuk mendeskripsikan penyakit dan paparan pada populasi pada satu
titik waktu tertentu. Data yang dihasilkan dari studi potong-lintang adalah data
prevalensi. Tetapi studi potong-lintang dapat juga digunakan untuk meneliti
hubungan paparan-penyakit, meskipun bukti yang dihasilkan tidak kuat untuk
menarik kesimpulan kausal antara paparan dan penyakit, karena tidak dengan
desain studi ini tidak dapat dipastikan bahwa paparan mendahului penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar