Media massa tidak hanya sekedar memberikan informasi dan hiburan Semata,
tetapi juga mengajak khalayak untuk melakukan perubahan prilaku. Melalui beragam
konten media yang khas dan unik sehingga pesan-pesan media itu terlihat sangat
menarik, menimbulkan rasa penasaran khalayak. Pembingkaian pesan melalui teks,
gambar dan suara merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan
khalayak.
Media massa tidak hanya sekedar memberikan informasi dan hiburan semata,
tetapi juga mengajak khalayak untuk melakukan perubahan prilaku. Melalui beragam
konten media yang khas dan unik sehingga pesan-pesan media itu terlihat sangat
menarik, menimbulkan rasa penasaran khalayak. Pembingkaian pesan melalui teks,
gambar dan suara merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan
khalayak.
Hubungan antar media massa dan khalayak dibangun oleh pesan media,
sedangkan pesan media itu sendiri sesuatu yang khas.
Oleh karena itu, sebuah langkah
awal guna memahami bagaimana hubungan antar media massa, pesan media, dan
khalayak dibentuk, dapat dijelaskan dari beberapa Prinsip Dasar National Association
for Media Literacy (2007), yaitu: a. Semua pesan media dibangun.
b. Setiap media memiliki karakteristik, kekuatan dan keunikan membangun
bahasa yang berbeda.
c. Pesan media diproduksi untuk suatu tujuan.
d. Semua pesan media berisi penanaman nilai dan tujuan yang ingin
dicapai.
e. Manusia menggunakan kemampuan, keyakinan, pengalaman mereka
untuk membangun arti pesan media.
f. Media dan pesan dapat mempengaruhi keyakinan, dan pengalaman
mereka untuk membangun sendiri arti pesan media.
Pada kondisi ini sering kali persepsi khalayak dibentuk oleh pesan media massa,
gambaran realita yang ditampilkan berita, iklan dan film kemudian membentuk persepsi
terhadap sebagian orang tentang cara dia memandang dunia nyata. Kondisi ini sesuai
apa yang dikemukakan Baran bahwa kebanyakan apa yang terjadi di otak kita tidak
pernah kita sadari. Walaupun aktivitas ini sering kali mempengaruhi pikiran sadar kita,
hal tersebut tidak secara langsung mempengaruhi proses kognitif lainnya. Kesadaran
kita bertindak sebagai pengawas tertinggi dari aktivitas kognitif ini, tetapi hanya mampu
mengontrol secara tebatas dan tidak langsung (Baran, 2010:311)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar