Rabu, 12 Februari 2020

Teori Literasi Media (skripsi dan tesis)

Media massa tidak hanya sekedar memberikan informasi dan hiburan Semata, tetapi juga mengajak khalayak untuk melakukan perubahan prilaku. Melalui beragam konten media yang khas dan unik sehingga pesan-pesan media itu terlihat sangat menarik, menimbulkan rasa penasaran khalayak. Pembingkaian pesan melalui teks, gambar dan suara merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan khalayak. Media massa tidak hanya sekedar memberikan informasi dan hiburan semata, tetapi juga mengajak khalayak untuk melakukan perubahan prilaku. Melalui beragam konten media yang khas dan unik sehingga pesan-pesan media itu terlihat sangat menarik, menimbulkan rasa penasaran khalayak. Pembingkaian pesan melalui teks, gambar dan suara merupakan aktivitas media untuk mempengaruhi pikiran dan perasaan khalayak. Hubungan antar media massa dan khalayak dibangun oleh pesan media, sedangkan pesan media itu sendiri sesuatu yang khas. 
Oleh karena itu, sebuah langkah awal guna memahami bagaimana hubungan antar media massa, pesan media, dan khalayak dibentuk, dapat dijelaskan dari beberapa Prinsip Dasar National Association for Media Literacy (2007), yaitu:  a. Semua pesan media dibangun. b. Setiap media memiliki karakteristik, kekuatan dan keunikan membangun bahasa yang berbeda. c. Pesan media diproduksi untuk suatu tujuan. d. Semua pesan media berisi penanaman nilai dan tujuan yang ingin dicapai. e. Manusia menggunakan kemampuan, keyakinan, pengalaman mereka untuk membangun arti pesan media. f. Media dan pesan dapat mempengaruhi keyakinan, dan pengalaman mereka untuk membangun sendiri arti pesan media. Pada kondisi ini sering kali persepsi khalayak dibentuk oleh pesan media massa, gambaran realita yang ditampilkan berita, iklan dan film kemudian membentuk persepsi terhadap sebagian orang tentang cara dia memandang dunia nyata. Kondisi ini sesuai apa yang dikemukakan Baran bahwa kebanyakan apa yang terjadi di otak kita tidak pernah kita sadari. Walaupun aktivitas ini sering kali mempengaruhi pikiran sadar kita, hal tersebut tidak secara langsung mempengaruhi proses kognitif lainnya. Kesadaran kita bertindak sebagai pengawas tertinggi dari aktivitas kognitif ini, tetapi hanya mampu mengontrol secara tebatas dan tidak langsung (Baran, 2010:311)

Tidak ada komentar: