Self-efficacy yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keyakinan
individu terhadap kemampuannya dalam mengatasi work family conflict yang
dialaminya agar tetap dapat menunjukkan kinerja yang baik dalam pekerjaan.
Dalam bagian ini responden akan diberi pertanyaan mengenai kemampuan dirinya
dan seberapa besar mereka percaya diri akan kemampuannya itu. Treitsman
(2004) menemukan bahwa work-to-family conflict self-efficacy dan family-to-work
conflict self-efficacy bukanlah dua faktor yang berbeda dan terpisah. Temuan ini
diperoleh dari hasil uji faktor analisis yang dilakukannya terhadap item
pernyataan yang digagas oleh Cinamon (2003). Penelitian ini menggunakan
pernyataan yang dikemukakan oleh Cinamon (2003) untuk mengukur keyakinan
individu terhadap kemampuannya mengatasi work-family conflict. Berikut
indikator untuk mengukur self-efficacy dalam mengatasi work-family conflict.
a. Keyakinan terhadap kemampuan diri dalam penyelesaian tugas-tugas
rumah
b. Keyakinan terhadap kemampuan diri dalam penyelesaian tugas-tugas pada
pekerjaan
c. Keyakinan pada kemampuan diri mengenai efektifitas peran dalam
keluarga
d. Keyakinan pada kemampuan diri untuk mengatasi tekanan dari keluarga
e. Keyakinan pada kemampuan diri untuk mengatasi tekanan dari pekerjaan
f. Keyakinan pada kemampuan diri dalam pengelolaan waktu
Pernyataan kuesioner menggunakan ukuran 5 poin Skala Likert, dimana
1= sangat tidak yakin dan 5= sangat yakin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar