Untuk mengukur performance terlebih dahulu harus diketahui kriterianya,
menurut Jossup dan Jessup dalam As’ad (2003: 62), yang pertama diperlukan
dalam mengukur performance adalah ukuran mengenai sukses atau tidaknya suatu
pekerjaan dapat diselesaikan dan yang kedua adalah bagian-bagian mana yang
dianggap penting sekali dalam suatu pekerjaan. Jossup dan Jessup dalam As’ad
(2003: 62) menambahkan bahwa pengukuran job performance atau kinerja tergantung pada jenis pekerjaan dan tujuan dari organisasi. Soedjono (2005)
mengatakan bahwa beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur
performance karyawan secara individu adalah:
a. Kemampuan kerja. Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan kualitas
standar perusahaan
b. Kuantitas. Jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat
diselesaikan
c. Kualitas. Hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna atau
memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut
d. Efisiensi waktu. Yaitu dapat menyelesaikan pekerjaan pada waktu yang
telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas
yang lain
e. Memenuhi target kontribusi. Yaitu kontribusi kerja yang dihasilkan sesuai
dengan target yang sudah ditetapkan perusahaan
Gomes (2000:142) mengemukakan kriteria performance yang didasarkan
atas deskripsi perilaku yang spesifik, yaitu:
1. “Quantity of work, yaitu jumlah hasil kerja yang didapat dalam suatu
periode waktu yang ditentukan;
2. Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syaratsyarat kesesuaian dan kesiapan;
3. Job knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
ketrampilan;
4. Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan
tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul;
5. Cooperative, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain
(sesame anggota organisasi);
6. Dependability, yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam kehadiran dan
penyelesaian kerja;
7. Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam
tanggung jawab besar;
8. Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahtamahan, dan integritas pribadi”.
Gomes (2000: 142) menyatakan bahwa “ukuran performance yang bersifat
kuantitatif seperti satuan-satuan produksi dan volume penjualan menghasilkan
pengukuran yang konsisten secara relatif. Kriteria-kriteria yang sifatnya subyektif,
seperti sikap, kretifitas, dan kerjasama, menghasilkan pengukuran yang kurang
konsisten, tergantung pada siapa yang mengevaluasi, dan bagaimana pengukuran
itu dilakukan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar