Kepuasan kerja adalah “perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya” (Robbins, 2003:99). Kreitner dan
Kinicki (2005:271) menambahkan bahwa kepuasan kerja adalah “suatu efektivitas
atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan”. Terdapat berbagi
definisi mengenai kepuasan kerja, salah satunya yang dikemukakan oleh Sutrisno
(2009:78). Sutrisno mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu reaksi
emosional yang kompleks. Reaksi emosional ini adalah merupakan akibat dari
dorongan, keinginan, tuntutan, dan harapan-harapan karyawan terhadap pekerjaan
yang dihubungkan dengan realita-realita yang dirasakan karyawan sehingga
menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang,
perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas. Pendapat ini didukung oleh Yukl dan
Wexley (2005) bahwa “kepuasan kerja merupakan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya”.
Sutrisno menambahkan bahwa kepuasan kerja juga merupakan suatu sikap
karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama
antar karyawan, imbalan yang diterima karyawan, dan hal-hal yang menyangkut
faktor fisik dan psikologis. Pendapat ini didukung oleh Tiffin (1958) yang
menyatakan bahwa kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan
terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerja sama antara pimpinan dengan
sesama karyawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar