Jumat, 14 Februari 2020

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Work-Family Conflict (skripsi dan tesis)

Andriani dan Faidal (2008) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi work-family conflict antara lain faktor bisnis atau pekerjaan, faktor hubungan dengan keluarga dan faktor pribadi. Faktor bisnis atau pekerjaan adalah pengaruh dari adanya jumlah jam kerja yang berlebihan, kepuasan bisnis, kesehatan pendapatan dan jumlah pekerjaan yang di emban. Adapun faktor yang disebabkan oleh hubungan dalam keluarga yaitu kebahagiaan dalam perkawinan dan jumlah anak. Faktor pribadi yang mempengaruhi yaitu adanya kepuasan hidup, tingginya pendidikan yang di dapatkan, dan persepsi individu terhadap diri sendiri. Menurut Apollo dan Cahyadi (2012) terdapat faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya konflik dalam kerja dan rumah tangga atau disebut sebagai work-family conflict yaitu penyesuaian diri dan dukungan dari keluarga. Dukungan keluarga yang diberikan menjadi hal penting bagi berlangsung nya peran individu khususnya seorang istri yang memiliki peran ganda. Hal ini dinilai dapat mengurangi work-family conflict dan stres yang dirasakan ketika menjalani perannya sebagai wanita karier dan ibu rumah tangga. 
Faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya work-family conflict adalah tingkat pendidikan individu. Lidz (Apollo & Cahyadi, 2012) menyatakan terdapat perasaan dilema yang dialami oleh perempuan yang memiliki pendidikan tinggi, perasaan dilema antara gambaran diri terhadap kemampuan dan kesempatan yang dimiliki untuk berkarier dengan orientasi terhadap sifat feminis yang harus dijalani sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga. Berdasarkan uraian di atas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya work-family conflict dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor yang 28 berasal dari pekerjaan seperti intensitas jam kerja dan jumlah pekerjaan yang dijalankan. Adapun, faktor dari keluarga seperti kurangnya dukungan dari pasangan, kebahagiaan keluarga, dan ukuran keluarga. Faktor pribadi seperti tingginya pendidikan dan persepsi diri yang dibentuk. 

Tidak ada komentar: