Dalam literatur psikologi di Indonesia spouse support dapat
diartikan sebagai dukungan dari suami-istri atau pasangan yang sudah
menikah hal ini termaksud dalam dukungan sosial yang diberikan dari
orang-orang terdekat. Menurut Hobfoll dan Stokes (Dorio, 2009)
dukungan sosial didefinisikan sebagai hubungan atau interaksi sosial yang
aktual antar individu dengan adanya keterikatan perasaan cinta dan
perhatian pada seseorang atau kelompok tertentu didalam lingkungan
sosialnya. Dukungan sosial dianggap sebagai sumber daya yang
didapatkan dari lignkungan, dimana individu cenderung membutuhkan
bantuan kepada pendukungnya baik secara langsung atau melalui
perantara yaitu dengan mengurangi tuntutan dari peran lain (House dalam
Dorio, 2009)
Uchio (Sarafino & Smith, 2012) menyatakan bahwa dukungan
sosial merupakan suatu perasaan yang menimbulkan kenyamanan,
kepedulian, kepercayaan, atau tersedianya pertolongan dari orang terdekat
atau kelompok. Karena, dukungan tersebut dapat berasal dari pasangan, keluarga, teman, dokter, dan perkumpulan organisasi. Seseorang yang
memiliki dukungan sosial percaya bahwa mereka dicintai, berharga, dan
menjadi bagian dari jejaring sosial seperti keluarga dan organisasi yang
dapat membantu individu jika dibutuhkan. Menurut Aycan dan Eskin
(2005) menyatakan bahwa spouse support merupakan suatu dukungan
berupa seperti bantuan, saran, pengertian, dan saling memberikan satu
sama lain.
Menurut Cohen dan Syme (Putri, 2011) peran dukungan sosial
dalam kehidupan individu dijelaskan dalam 2 model, yaitu main effect
model, dimana model ini merupakan konsep yang berhubungan dengan
peningkatan kualitas hidup individu agar terlepas dari tingkat kesulitan
dan tidak ada hubungan secara khusus dengan situasi krisis. Model ini
melihat fungsi dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan
dengan mengabaikan tingkat stres. Dukungan ini dinilai dari derajat yang
dimiliki individu yang dapat dihubungkan dengan jaringan sosial di
lingkungannya.
Stres-buffering model dukungan sosial ini merupakan sebuah
pemenuhan kebutuhan yang muncul akibat dari pengalaman hidup yang
dipenuhi dengan kejadian yang merugikan dan perasaan stres. Dukungan
sosial ini melindungi individu dari efek pathogenic untuk kejadian yang
dipenuhi dengan perasaan stres, dengan adanya dua point utama yang
dilibatkan yaitu mencegah individu untuk menginterpretasikan bahwa
suatu kejadian penuh stres dan menanggulangi dampak stres yang telah terjadi dengan mengurangi dan menghilangkan stres yang dialami (Cohen
dan Syme dalam Putri, 2011)
Patel, Beekhan, Paruk, dan Ramgoon (2008) mendefinisikan
spouse support sebagai dorongan langsung dari pasangan suami-istri atau
orang yang berarti bagi individu. Dukungan dari pasangan dapat
mempengaruhi meningkatnya kesejahteraan individu sebagai anggota
keluarga, menjadi keharmonisan dalam keluarga. Dengan demikian, dalam
hal ini negosiasi diperlukan setiap waktu antara pasangan agar
mendapatkan penyesuaian satu sama lain. Penting untuk diketahui bahwa
proses yang dilakukan tidak hanya bersifat statis, tetapi interaksi antar
pasangan juga dapat bersifat dinamis, sehingga cara pasangan suami-istri
bernegosiasi dapat mempengaruhi berfungsinya peran pasangan di dalam
keluarga (Geldard & Geldard, 2011).
Schaie dan Willis (Putrianti, 2007) menyatakan bahwa dukungan
sosial dari pasangan adalah sebuah sistem yang memiliki unsur dasar dari
interdependent relationship (tergantung nya suatu hubungan). Karena,
setiap anggota dalam keluarga memiliki peran nya masing-masing
sehingga setiap anggota memiliki ketergantungan terhadap anggota
lainnya agar peran dalam rumah tangga dapat dijalankan dengan baik.
Greenglass, Fiksenbaum, dan Eaton (2006) menambahkan bahwa suami
yang memberikan dukungan kepada istri dapat membantu istri dalam
menyelesaikan masalah yang dialami dan membesarkan hati istri agar
dapat lebih semangat dalam menjalankan perannya hal ini dapat diberikan suami dalam bentuk memberikan nasihat, memberikan informasi, dan
segala sesuatu yang dapat meringankan beban istri.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa spouse
support atau sering disebut dengan dukungan dari pasangan menikah
(suami-istri) merupakan sebuah bentuk dukungan, dorongan, bantuan yang
diberikan pasangan untuk meringankan beban kerja di dalam rumah
tangga maupun pekerjaan dikantor yang direalisasikan dalam bentuk
emosional maupun tindakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar