Menurut Hair, et al. (1995) analisis faktor adalah sebuah nama umum yang
diberikan kepada sebuah kelas dari metode statistika multivariat yang tujuan
utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)
antara sejumlah variabel. P Faktor
merupakan variabel baru yang bersifat tidak bisa diukur atau tidak dapat diamati.
Sedangkan X adalah variabel yang dapat diukur atau diamati. Faktor dalam
analisis faktor dibentuk untuk memaksimalkan penjelasan dari sekelompok
variabel, bukan digunakan untuk memprediksi suatu variabel tidak bebas. Dalam
analisis faktor variabel-variabel dikelompokkan berdasarkan korelasinya, yaitu
variabel yang mempunyai korelasi tinggi akan berada dalam kelompok tertentu
membentuk suatu faktor dan variabel-variabel yang mempunyai korelasi rendah
akan membentuk faktor lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa analisis ini
bertujuan untuk menganalisis hubungan sejumlah besar variabel dengan
menentukan satu kelompok dimensi umum yang disebut faktor (Hair, et al. 1995).
Dalam melakukan analisis faktor keputusan pertama yang harus diambil
oleh peneliti adalah menganalisis apakah data yang ada cukup memenuhi syarat
di dalam analisis faktor. Langkah ini dilakukan dengan mencari matriks korelasi
6
antara indikator-indikator yang diobservasi. Metode Kaiser-Mayer Olkin (KMO)
paling banyak digunakan untuk melihat syarat kecukupan data untuk analisis
faktor. Metode ini mengukur kecukupan sampel secara menyeluruh dan mengukur
kecukupan sampel untuk setiap indikator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar