Konseling kelompok merupakan bantuan individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta diarahkan pada pemberian kemudahan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Maksud dari konseling kelompok yang bersifat pencegahan bahwa individu mempunyai kemampuan normal atau berfungsi secara wajar dalam masyarakat, tetapi memiliki beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga mengganggu kelancaran berkomunikasi dengan orang lain. Konseling kelompok bersifat memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan individu, dalam arti memberikan kesempatan, dorongan juga pengarahan pada individu–individu yang bersangkutan untuk mengubah sikap perilakunya sesuai dengan lingkungannya. Thought stopping dalam situasi kelompok dilakukan dengan mulai mengajarkan anggota memulai latihan kelompok tentang menggali pikiran-pikiran negative dalam diri, selanjutkan anggota lain memberikan balikan kemudian anggota kelompok didorong untuk menyusun pernyataan yang cenderung meningkatkan harga dirinya, yang meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan tindakan efektif serta mencoba mengantikan dengan pernyataan konseli dalam menentang self defeating.
Selain itu konselor juga dapat berperan sebagai ketua kelompok sehingga terwujud kepercayaan. Konselor memulai konseling dengan memproses kembali konsep-konsep yang dimiliki konseli dengan memberi reinforce baik negatif maupun positif terutama terhadap kondisi emotional konseli, dengan kata lain konselor mentransfer proses konseling menjadi normal. Peranan untuk konseli sebagai anggota kelompok mampu mengubah pola berfikir sehingga mudah dalam menata kognitifnya. Pengalaman utama yang diharapkan adalah konseli menemukan pikiran negative tentang harga dirinya karena konseli sendiri yang akan mencari penyelesaiannya. Dari uraian tersebut digambarkan penerapan teknik thought stopping dalam meningkatkan harga diri siswa dengan konseling dengan 4 tahap diantaranya:
1. Tahap pertama dengan pembentukan kelompok sehingga terbentuk kelompok yang dinamis.
2. Tahap kedua merupakan jembatan antara tahap pertama dan ketiga.
3. Tahap ketiga merupakan tahap kegiatan yang sesuai dengan tujuan kegiatan yaitu penerapan teknik thought stopping.
Tahap keempat adalah tahap pengakhiran. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok dalam konseling kelompok yaitu diskusi, pengamatan diri, latihan penghentian, latihan problem solving
Selain itu konselor juga dapat berperan sebagai ketua kelompok sehingga terwujud kepercayaan. Konselor memulai konseling dengan memproses kembali konsep-konsep yang dimiliki konseli dengan memberi reinforce baik negatif maupun positif terutama terhadap kondisi emotional konseli, dengan kata lain konselor mentransfer proses konseling menjadi normal. Peranan untuk konseli sebagai anggota kelompok mampu mengubah pola berfikir sehingga mudah dalam menata kognitifnya. Pengalaman utama yang diharapkan adalah konseli menemukan pikiran negative tentang harga dirinya karena konseli sendiri yang akan mencari penyelesaiannya. Dari uraian tersebut digambarkan penerapan teknik thought stopping dalam meningkatkan harga diri siswa dengan konseling dengan 4 tahap diantaranya:
1. Tahap pertama dengan pembentukan kelompok sehingga terbentuk kelompok yang dinamis.
2. Tahap kedua merupakan jembatan antara tahap pertama dan ketiga.
3. Tahap ketiga merupakan tahap kegiatan yang sesuai dengan tujuan kegiatan yaitu penerapan teknik thought stopping.
Tahap keempat adalah tahap pengakhiran. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok dalam konseling kelompok yaitu diskusi, pengamatan diri, latihan penghentian, latihan problem solving
Tidak ada komentar:
Posting Komentar