Jumat, 22 November 2019

Pengertian Pembelian Kompulsif (skripsi dan tesis)


Menurut O’ Guinn dan Faber (1992 : 459) dalam Oktaviana (2007)definisi pembelian kompulsif adalah“ compulsive buying has been defineas a chronic, repetitive purchasing that become response to negativeevent or feeling”. Pembelian kompulsif didefinisikan sebagai sikappembelian secara terus menerus dan berulang sebagai respon darikejadian negatif atau perasaan negatif.Hal Brook dan Hirschman (1983) didalam O’Guinn dan Faber (1989)mendefinisikan pembelian kompulsif sebagai berikut :“compulsive consumption as a response to an uncontrollable drive ordesire to obtain, use are experience a feeling, substance, or activitythat leads an indiviual to revetitively engage in behavior that willultimately cause harm to individual and or to order”.Pembelian kompulsif adalah sebagai respon terhadap keinginan atauhasrat yang tidak terkendali untuk memperoleh, menggunakan ataumengalami suatu perasaan, subtansi dan secara terus menerus melakukankegiatan yang akhirnya akan menimbulkan kerugian pada diri sendiriatau orang lain.
Pembelian kompulsif dapat dipandang sebagai bagian dari kategoriperilaku konsumsi yang kompulsif. Kompulsif merupakan perilaku yangberulang dan dilakukan berdasarkan aturan tertentu (O’Guinn danFasber, 1989) dalam Oktaviana (2007). Konsumsi yang kompulsif seringberlebihan dan merupakan perilaku yang cenderung memandangpembelian sebagai aktifitas untuk mengurangi ketegangan, ketertarikanakan suatu barang atau jasa, atau perasaan yang tidak nyaman. Konsumsiyang kompulsif dengan demikian adalah merupakan suatu reaksiterhadap dorongan yang tidak dapat dikendalikan untuk memperoleh,menggunakan, atau mengalami suatu perasaan, substansi atau aktifitasyang membuat seorang individu melakukan perilaku yang berulang yangakhirnya memberikan kerugian bagi individu tersebut atau orang lain.Semua bentuk dari perilaku kompulsif juga mempunyai sisi normal,akan tetapi kondisi perilaku kompulsif mempunyai perbedaan yang unik.Perbedaan tersebut tidak hanya karena frekuensi terjadinya, tetapi jugakarena melibatkan perbedaan yang besar pada motivasi untuk melakukanaktifitas tersebut dan konsekuensi dari perilaku tersebut (O’Guinn danFaber, 1989) dalam Oktaviana (2007). Para pembeli kompulsif jugadipastikan mempunyai suatu keinginan yang lebih besar dari padapembeli normal untuk membeli suatu produk. Pada tahap awal,kecenderungan untuk melakukan pembelian kompulsif dianggap pelakusebagai cara yang tepat untuk memberikan ketenangan dari kecemasandan gangguan emosional.
Menurut O’Guinn dan Faber (1989) dalam Oktaviana (2007)para pembeli kompulsif juga cenderung mempunyai rasa percaya diriyang rendah dan melakukan aktifitas berbelanja untuk menutupi semuakekurangan mereka. Para pembeli kompulsif juga dilaporkan mencariperubahan pada suasana hati mereka atau citra diri mereka daripembelian yang mereka lakukan dibandingkan dengan nilai ekonomiatau manfaat yang mereka dapat.Park, Iyer dan Smith (1989) dalam Oktaviana (2007) penelitiannyamengatakan bahwa konsumen kompulsif tidak seperti kebanyakankonsumen lain, pengalaman berbelanja sehari – hari konsumenkompulsif ditandai oleh tujuan berbelanja yang lebih dari satu yangharus dicapai melalui proses yang kompleks dari rangsangan yangtimbul didalam toko, pembelian yang berulang pada waktu tertentu(seminggu sekali, sebulan sekali dan seterusnya

Tidak ada komentar: