Jumat, 22 November 2019

Karakteristik Pembelian Kompulsif (skripsi dan tesis)


Park dan Burns (2005: 135) menyatakan bahwa, biasanya pembelanja kompulsif adalah seseorang yang tidak dapat mengendalikan atau mengatasidorongan untuk membeli sesuatu. Selanjutnya Park juga menyatakan bahwa,beberapa di antara konsumen menunjukkan pembelian secara ekstrim atau yangdisebut juga pembelian kompulsif (compulsive buying). “Compulsive Consumption refers to repetitive shopping, often excessive,as an antidote to tension, anxiety, depression or boredom” (Konsumsi kompulsiflebih kepada pembelian berulang, seringkali berlebihan, sebagai obat untuk ketegangan, kekhawatiran, depresi, atau kebosanan) (Solomon, 2007: 30).“Compulsive Consumption can be defined as an uncontrolled andobsessive consumption of a product or service frequently and in excessiveamounts, likely to ultimately cause harm to consumer or others.”(Konsumsi kompulsif dapat didefinisikan sebagai konsumsi yang tidak terkontrolatau obsesif terhadap produk atau jasa dimana seringkali dalam jumlah yangbanyak sehingga mungkin menimbulkan kerugian bagi konsumen atau yanglainnya.) (Sheth dan Mittal, 2004: 187)
Dimensi Pembelian Kompulsif menurut Shiffman dan Kanuk dalam RaeniD. S (2011: 128) dikategorikan dalam 3 hal :1) Tendency to SpendYaitu suatu kecenderungan kuat bagi seseorang untuk membeli sebuahbarang dan menghabiskan semua uang yang dimiliki.2) Reactive AspectYaitu adanya dorongan yang tiba – tiba untuk membeli barang tanpadiikuti pemikiran yang rasional.3) Postpurchase GuiltYaitu adanya perasaan bersalah setelah melakukan aktifitas belanja.
Pembelian Kompulsif memiliki beberapa karakteristik seperti yang dikutip dari Krueger, 1998 dan Magee, 1994 dalam Iin dan prima (2006:3) sebagai berikut:1) Pembelian produk ditujukan bukan karena nilai guna produk;2) Konsumen yang membeli produk secara terus-menerus tidakmempertimbangkan dampak negatif pembelian;3) Pembelian produk yang tidak bertujuan memenuhi kebutuhan utama dalamfrekuensi tinggi dapat mempengaruhi harmonisasi dalam keluarga danlingkungan sosial;4) Perilaku ini merupakan perilaku pembelian yang tidak dapat dikontrol olehindividu;5) Ada dorongan yang kuat untuk mempengaruhi konsumen segara membeliproduk tanpa memperhitungakan risiko, misalnya keuangan;6) Pembelian dilakukan secara tiba-tiba tanpa mencari informasi terlebihdahulu;7) Pembelian dilakukan untuk menghilangkan kekhawatiran atau ketakutandalam diri;8) Perilaku yang ditujukan untuk melakukan kompensasi, misalnya kurangnya perhatian keluarga.

Tidak ada komentar: