Untuk
mengakomodasi fungsi persediaan, perusahaan memiliki empat jenis persediaan :
1. Persediaan bahan mentah (raw material).
Persediaan bahan mentah (raw material) yaitu persediaan barang-barang
berwujud, seperti besi, kayu, serta komponen-komponen lain yang dugunakan dalam
proses produksi (Helmi, 2009).
2. Persediaan barang setengah
jadi (working in proses - WIP inventory).
WIP inventory adalah bahan baku atau
komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai. Menyimpan
persediaan dalam bentuk barang setengah jadi dapat berguna untuk menjaga proses
produksi jika terjadi masalah dalam pasokan barang untuk proses sebelumnya
(Heizer & Render 2005).
3.
Persediaan pemeliharaan/perbaikan/operasi.
Persediaan pemeliharaan/perbaikan/operasi adalah persediaan yang
diperuntukan bagi pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi (maintenance/repair/operating—MRO)
yang diperlukan untuk menjaga agar permesinan dan proses produksi tetap
produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan, waktu pemeliharaan dan perbaikan
beberapa peralatan tidak diketahui. Walau permintaan persediaan MRO sering
merupakan sebuah fungsi jadwal pemeliharaan, permintaan MRO lain yang tidak
dijadwalkan harus diantisipasi.
4.
Persediaan barang jadi (finish goods inventory)
Persediaan
barang jadi adalah produk yang sudah selesai dan menunggu pengiriman. Barang
jadi bisa saja disimpan karena permintaan pelanggan di masa – masa depan tidak
diketahui (Heizer & Render, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar