Jumat, 22 November 2019

Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Hidup (Life Satisfaction) (skripsi dan tesis)


Menurut Diener & Ryan (2015) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup (life satisfaction), antara lain:
 a. Hubungan Sosial
Kepuasan hidup dapat dipengaruhi oleh jumlah teman-teman dan anggota keluarga yang dimiliki (Diener & Biswas-Diener, 2008; Diener & Ryan, 2015). Selain itu, kepuasan hidup dipengaruhi oleh kecenderungan individu untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dan memperoleh  dukungan dari hasil hubungan sosial tersebut (Diener & Biswas-Diener, 2008; Diener & Ryan, 2015).
b. Pekerjaan dan Pendapatan
 Kepuasan hidup individu dipengaruhi oleh keadaan dan tingkat status ekonomi serta kesuksesan pekerjaan. Individu yang menikmati pekerjaannya dianggap memiliki kepuasan hidup yang tinggi, dimana kepuasan tersebut berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas, produktivitas dan dapat dipercaya dapat meningkatkan hasil kerjanya. Tingkat pendapatan juga berpengaruh terhadap kepuasan hidup individu.
 c. Kesehatan dan Umur Panjang
 Individu akan berperilaku sehat dan mempraktikkan gaya hidup sehat untuk memperoleh kesehatan yang maksimal serta memiliki umur panjang. Dengan kondisi yang sehat dan memiliki umur panjang, individu dapat lebih maksimal dalam memenuhi segala apa yang dikehendakinya, seperti meraih jabatan atau kedudukan, meraih prestasi maupun pemenuhan kebutuhan hubungan sosial. Kesehatan fisik dan psikis untuk memperoleh umur panjang dipengaruhi oleh tingkat hubungan sosial dengan lingkungannya dan dukungan sosial yang diterima.
d. Kebermanfaatan Individu secara Sosial
Kepuasan meningkat ketika individu dapat berguna terhadap lingkungan sosialnya, seperti misalnya individu bersedia menjadi sukarelawan dalam suatu komunitas dan bergabung dalam suatu kelompok amal.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan hidup menurut Diener (1984), antara lain :
 a. Hubungan sosial
 Secara umum ada dua aspek penting dari hubungan sosial yang positif, yaitu dukungan sosial dan keterikatan secara emosional.
b. Ras
Terdapat perbedaan tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup antara individu ras kulit putih dengan ras kulit hitam. Individu ras kulit hitam cenderung memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah dibandingkan individu ras kulit putih Amerika
 c. Pekerjaan
 Individu yang memiliki pekerjaan terbukti memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi daripada individu yang tidak bekerja.
d. Umur
Umur berpengaruh terhadap tingkat kepuasan hidup. Orang yang lebih tua cenderung lebih banyak merasakan kebahagiaan dibandingkan anak muda, karena orang yang lebih tua memandang kehidupannya dengan cara yang positif.
e. Pendidikan
Pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap individu karena menjadi pendukung untuk meningkatkan aspirasi dan menyiapkan individu dalam menjalani berbagai macam hal dalam kehidupannya (Campbellā€™s, 1981; Diener, 1984).
 f. Jenis kelamin
 Perbedaan penilaian individu terhadap kepuasan hidup berdasarkan jenis kelamin mengalami perubahan seiring tahap perkembangan. Pada wanita ditemukan lebih bahagia dibandingkan laki-laki pada usia muda, namun sebaliknya pada usia tua, laki-laki ditemukan menjadi merasa lebih bahagia dibandingkan dengan perempuan. Perbedaan ini tidak terlalu berpengaruh lagi terhadap kepuasaan dan kebahagiaan ketika memasuki usia sekitar 45 tahun.
 g. Agama
Agama menimbulkan perasaan positif dalam menjalani kehidupan dan agama menjadi salah satu yang berpotensi menjadi pendukung dalam kehidupan individu.
 h. Pendapatan
Studi terdahulu membuktikan bahwa tingkat pendapatan dapat meningkatkan kepuasan hidup. Namun, seiring berjalannya waktu, pendapatan secara langsung tidak mempengaruhi kepuasan individu karena seringkali ketika pendapatan naik, stres menjadi meningkat dan menghambat kepuasan hidup untuk naik.
 i. Pernikahan dan Keluarga
Pernikahan dan hubungan keluarga berpengaruh terhadap kepuasan hidup. Menurut Glenn (Diener, 1984), meskipun wanita yang telah menikah memiliki tingkat stres yang tinggi daripada wanita yang belum menikah, namun mereka juga menunjukkan kepuasan hidup yang tinggi.
 j. Peristiwa-peristiwa yang terjadi selama kehidupan
 Setiap peristiwa memiliki pengaruh terhadap kepuasaan hidup individu. Berbagai peristiwa dalam hidup individu menimbulkan berbagai macam perasaan, seperti senang, puas atau traumatis.
k. Aktivitas
 Aktivitas berpengaruh terhadap kepuasan hidup, misalnya individu yang melakukan lebih banyak aktivitas positif dan berguna dapat meningkatkan kepuasaan individu.
 l. Kepribadian
Terdapat hubungan antara self-esteem, optimis dan extrovert dengan kepuasan hidup pada remaja. Self-esteem merupakan penilaian individu terhadap potensi yang dimiliki dan kemampuan menerima kekurangan diri, yang memiliki peran dalam menentukan perilaku individu melalui proses berpikir, pengendalian emosi dan pencapaian tujuan hidup. Sedangkan Individu yang memiliki kepribadian extrovert, maka dirinya akan lebih terbuka dan mudah untuk berinteraksi dengan individu lain dan lebih menerima kondisi diri maupun kejadian yang dialami.
 Menurut Saric, Zganec & Sakic (2009), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup pada remaja, antara lain sebagai berikut :
 a. Jenis Kelamin
 Berdasarkan hasil penelitian Saric, Zganec & Sakic (2009), remaja putri memiliki tingkat kepuasan hidup rendah dibandingkan remaja putra.
 b. Self-Esteem
 Self-esteem yang tinggi sama halnya dengan penilaian diri yang positif. Self-esteem berpengaruh terhadap kepuasan hidup remaja. Begitu pula menurut Diener & Diener (Snyder & Lopez, 2002) bahwa self-esteem berpengaruh kuat terhadap kepuasan hidup.
c. Dukungan orangtua dan Dukungan Teman Dekat
Dukungan keluarga dan teman dekat berfungsi bagi remaja sebagai sumber pengayoman dan petunjuk serta untuk melindungi diri dari faktorfaktor berbahaya, seperti stres.
d. Status Ekonomi Keluarga
Status ekonomi keluarga berpengaruh terhadap kepuasan hidup remaja. Status ekonomi yang semakin tinggi, maka kebutuhan material individu akan semakin terpenuhi karena kemudahan finansial dan terpenuhinya fasilitas. Hal tersebut pengaruh terhadap tingkat kepuasan hidup.
 Menurut Kapikiran (2013), terdapat dua faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup remaja, yaitu :
a. Self-Esteem
Self-esteem merupakan salah satu variabel kepribadian yang cukup konsisten berkaitan dengan kepuasan hidup. Self-esteem mengacu pada suatu penilaian individu mengenai kelayakan dirinya dan menunjukkan sejauh mana individu percaya dirinya mampu, signifikan, sukses, dan berharga. Sebagian besar individu dengan self-esteem yang tinggi menjalani kehidupan yang bahagia dan produktif, sedangkan individu dengan self- esteem yang rendah memiliki persepsi negatif dalam memandang diri dan lingkungannya.
 b. Social Support
Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan hidup remaja. Dukungan sosial menyediakan bantuan dan menciptakan perasaan nyaman bagi penerima, sehingga dapat meningkatkan kepusssn hidup individu

Tidak ada komentar: