Jumat, 22 November 2019

Aspek-Aspek Kepuasan Hidup (Life Satisfaction) (skripsi dan tesis)


Menurut Huebner (2004) terdapat dua ukuran model kepuasan hidup, yaitu unidimensional dan multidimensional. Unidimensional mengungkap kepuasan hidup dengan cara memberi kebebasan individu untuk menggunakan kriteria yang dipilih sendiri dalam menentukan kepuasan hidup secara keseluruhan. Dalam pengukuran unidimensional, item-item yang digunakan bersifat bebas dari konteks. Sebagai contohnya, yaitu The Satisfaction with Life Scale (SWLS) dari Diener, dkk., (1985) yang menampilkan ukuran kepuasan hidup individu secara global.
 Diener & Biswar (Ulfah & Mulyana, 2014) menjelaskan lima komponen kepuasan hidup dalam The Satisfaction with Life Scale (SWLS), meliputi: keinginan untuk mengubah kehidupan, kepuasan terhadap kehidupan saat ini, kepuasan hidup di masa lalu, kepuasan terhadap kehidupan di masa mendatang dan penilaian individu terhadap kehidupannya. Kelima komponen tersebut mewakili 5 item pernyataan dalam The Satisfaction with Life Scale oleh Pavot & Diener (1993), yaitu:
a. Pada sebagian besar aspek, hidup saya telah mendekati ideal.
b. Kondisi yang ada dalam hidup saya telah sangat baik.
c. Saya merasa puas dengan hidup saya.
d. Sejauh ini, saya telah mendapatkan hal-hal penting yang saya inginkan dalam hidup saya.
e. Bila saya dapat mengulang kembali hidup saya, saya hampir tidak akan mengubah apapun.
Model pengukuran secara multidimensional, yaitu individu dituntut untuk melakukan evaluasi atas kehidupannya pada dimensi-dimensi yang dianggap penting oleh peneliti. Sebagai contohnya, yaitu dimensi keluarga, teman, diri, sekolah dan lingkungan tempat tinggal yang dianggap penting untuk mengungkap kepuasan hidup (Huebner, 2004). Terdapat beberapa dimensi untuk mengukur kepuasan hidup individu menurut Huebner (2004), antara lain :
 a. Keluarga
Keluarga merupakan salah satu pendukung sosial yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan hidup individu. Upaya intervensi dari ketidakpuasan hidup dapat diperoleh dari pengalaman yang terjadi di dalam lingkungan keluarga.
b. Teman
Teman merupakan salah satu faktor eksternal yang memiliki konstribusi terhadap kualitas hidup individu. Hubungan baik dengan teman merupakan domain positif yang dapat mempengaruhi kepuasan hidup individu, seperti membangun komitmen persahabatan, membangun kepercayaan dan loyalitas serta saling menyukai.
c. Sekolah
Sekolah memiliki pengaruh terhadap kepuasan hidup individu. Sekolah berperan dalam menjalankan peran dan fungsi sebagaimana mestinya. Peran sekolah memberikan pengaruh pada proses pengembangan intelektual dan efektivitas akademik.
d. Diri
Kesejahteraan psikologis dipertimbangkan berdasarkan indikator positif. Indikatir positif tersebut merupakan kepuasan dasar terhadap diri sendiri.
 e. Lingkungan Tempat Tinggal
 Lingkungan tempat tinggal yang dimaksud yaitu lingkungan rumah dan lingkungan sosial masyarakat. Lingkungan tempat tinggal  mempengaruhi karakter fisik dan interpersonal di dalam rumah, kualitas pribadi individu, keamanan, komunitas, teman-teman dan ikatan sosial
. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua kriteria pengukuran untuk mengungkap kepuasan hidup individu, yaitu secara unidimensional, yaitu The Satisfaction with Life Scale (SWLS) dari Diener, dkk. (1985) yang memiliki lima komponen kepuasan hidup dan secara multidimensional dari Huebner (2004) yang memiliki lima dimensi, yaitu dimensi keluarga, teman, diri, sekolah dan lingkungan tempat tinggal yang dianggap penting untuk mengungkap kepuasan hidup. .

Tidak ada komentar: