Diener & Scollon (Hamdana & Alhamdu, 2015) menjelaskan bahwa kepuasan hidup merupakan salah satu komponen utama kesejahteraan individu. Menurut Diener, dkk. (1985), kepuasan hidup yaitu menunjuk pada proses penilaian kognitif individu. Dapat dikatakan bahwa kepuasan hidup merupakan salah satu komponen pokok dari kesejahteraan individu dan didefinisikan sebagai penilaian kognitif individu mengenai kepuasan hidup secara global (Pavot & Diener, 1993). Kepuasan hidup secara global diartikan sebagai penilaian terhadap kehidupan secara umum dan bagian-bagian spesifik kehidupan individu, seperti kepuasan dalam lingkup keluarga, teman, komunitas dan kepuasan terhadap diri sendiri (Huebner, 1991). Diener (Mahanta & Aggarwal, 2013) menambahkan bahwa, kepuasan hidup berhubungan dengan pengalaman- pengalaman nyata individu selama rentang kehidupan, seperti di sekolah atau universitas, pekerjaan dan keluarga. Apabila kualitas hidup individu secara global meningkat, maka kepuasan hidup akan meningkat (Peterson, dkk., 2005; Singh & Jha, 2008).
Menurut Shin & Johnson (Pavot & Diener, 1993), kepuasan hidup diukur oleh individu berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh individu itu sendiri. Diener, dkk. (1985) menambahkan untuk mendapatkan ukuran tingkat kepuasan yang tepat, penilaian terhadap kepuasan hidup tergantung pada perbandingan antara keadaan atau peristiwa sebenarnya dengan harapan individu, sehingga penilaian kepuasan hidup bersifat subjektif, karena standar kepuasan ditentukan oleh individu itu sendiri. Berdasarkan definisi kepuasan hidup (life satisfaction) dari beberapa ahli di atas, Diener & Biswar (Ulfah & Mulyana, 2014) menyimpulkan bahwa tingkat kepuasan hidup dapat dilihat dari tingginya penilaian yang ditunjukkan oleh individu pada kelima komponen kepuasan hidup, yaitu keinginan untuk mengubah kehidupan, kepuasan terhadap kehidupan saat ini, kepuasan hidup di masa lalu, kepuasan terhadap kehidupan di masa mendatang dan penilaian individu terhadap kehidupannya
Menurut Shin & Johnson (Pavot & Diener, 1993), kepuasan hidup diukur oleh individu berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh individu itu sendiri. Diener, dkk. (1985) menambahkan untuk mendapatkan ukuran tingkat kepuasan yang tepat, penilaian terhadap kepuasan hidup tergantung pada perbandingan antara keadaan atau peristiwa sebenarnya dengan harapan individu, sehingga penilaian kepuasan hidup bersifat subjektif, karena standar kepuasan ditentukan oleh individu itu sendiri. Berdasarkan definisi kepuasan hidup (life satisfaction) dari beberapa ahli di atas, Diener & Biswar (Ulfah & Mulyana, 2014) menyimpulkan bahwa tingkat kepuasan hidup dapat dilihat dari tingginya penilaian yang ditunjukkan oleh individu pada kelima komponen kepuasan hidup, yaitu keinginan untuk mengubah kehidupan, kepuasan terhadap kehidupan saat ini, kepuasan hidup di masa lalu, kepuasan terhadap kehidupan di masa mendatang dan penilaian individu terhadap kehidupannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar