Menurut Diener (Eid & Larsen, 2008) subjective well being terbagi dalam dua aspek, yaitu:
a. Aspek kognitif Komponen atau aspek kognitif adalah evaluasi dari kepuasan hidup, yang didefinisikan sebagai penlilaian dari hidup seseorang. Evaluasi terhadap kepuasan hidup dapat dibagi menjadi:
1) Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global (life statisfaction), yaitu evaluasi responden terhadap kehidupannya secara menyeluruh. Kepuasan hidup secara global dimaksudkan untuk mempresentasikan penilaian responden secara umum dan reflektif terhadap kehidupannya. Secara lebih spesifik, kepuasan hidup secara global melibatkan persepsi seseorang terhadap perbandingan keadaan hidupnya dengan standar unik yang mereka punyai.
2) Evaluasi terhadap kepuasan pada bagian tertentu, yaitu penilaian yang dibuat seseorang dalam mengevaluasi setiap bagian kehidupan individu seperti kesehatan fisik dan mental, pekerjaan, rekreasi, hubungan sosial dan keluarga. Kedua sub aspek tersebut tidak sepenuhnya terpisah. Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global atau life satisfaction merupakan refleksi dari persepsi seseorang terhadap hal-hal kecil dari hidupnya, ditambah dengan bagaimana kultur atau budaya mempengaruhi pandangan hidup yang positif dari seseorang.
b. Aspek Afektif Secara umum, komponen atau aspek afektif subjective well being merefleksikan pengalaman dasar dalam peristiwa yang terjadi di dalam hidup seseorang. Dengan meneliti tipe-tipe dari reaksi afektif yang ada, seorang peneliti dapat memahami cara seseorang mengevaluasi kondisi dan peristiwa di dalam hidupnya.
Komponen afektif subjective well being dapat dibagi menjadi:
1) Afek positif (positive affect) Afek positif mempresentasikan mood dan emosi yang menyenangkan seperti misalnya kasih sayang. Emosi positif atau emosi yang menyenangkan adalah bagian dari subjective well being karena emosi-emosi tersebut merefleksikan reaksi seseorang terhadap peristiwaperistiwa yang menunjukkan bahwa hidup berjalan sesuai dengan apa yang seseorang kehendaki. Afek positif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti tertarik atau berminat akan sesuatu (interested), gembira (excited), kuat (strong), antusias (enthusiastic), waspada atau siap siaga (alert), bangga (proud), bersemangat (inspired), penuh tekad (determined), penuh perhatian (attentive), dan aktif (active).
2) Afek negatif (negatif affect) Afek negatif adalah prevalensi (sesuatu yang lumrah) dari emosi dan mood yang tidak menyenangkan dan merefleksikan respon negatif yang dialami seseorang sebagai reaksinya terhadap kehidupan, kesehatan, keadaan dan peristiwa yang mereka alami. Afek negatif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti sedih atau susah (distressed), kecewa (disappointed), bersalah (guilty), takut (scared), bermusuhanc(hostile), lekas marah (irritable), malu (shamed), gelisah (nervous), gugup (jittery), khawatir (afraid). Kedua hal diatas saling berkaitan namun memiliki perbedaan, yakni kebahagiaan merupakan penilaian mengenai hidup individu secara menyeluruh, sedangkan afek positif dan negatif terdiri dari reaksi-reaksi berkelanjutan terhadap kejadian-kejadian yang dialami
a. Aspek kognitif Komponen atau aspek kognitif adalah evaluasi dari kepuasan hidup, yang didefinisikan sebagai penlilaian dari hidup seseorang. Evaluasi terhadap kepuasan hidup dapat dibagi menjadi:
1) Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global (life statisfaction), yaitu evaluasi responden terhadap kehidupannya secara menyeluruh. Kepuasan hidup secara global dimaksudkan untuk mempresentasikan penilaian responden secara umum dan reflektif terhadap kehidupannya. Secara lebih spesifik, kepuasan hidup secara global melibatkan persepsi seseorang terhadap perbandingan keadaan hidupnya dengan standar unik yang mereka punyai.
2) Evaluasi terhadap kepuasan pada bagian tertentu, yaitu penilaian yang dibuat seseorang dalam mengevaluasi setiap bagian kehidupan individu seperti kesehatan fisik dan mental, pekerjaan, rekreasi, hubungan sosial dan keluarga. Kedua sub aspek tersebut tidak sepenuhnya terpisah. Evaluasi terhadap kepuasan hidup secara global atau life satisfaction merupakan refleksi dari persepsi seseorang terhadap hal-hal kecil dari hidupnya, ditambah dengan bagaimana kultur atau budaya mempengaruhi pandangan hidup yang positif dari seseorang.
b. Aspek Afektif Secara umum, komponen atau aspek afektif subjective well being merefleksikan pengalaman dasar dalam peristiwa yang terjadi di dalam hidup seseorang. Dengan meneliti tipe-tipe dari reaksi afektif yang ada, seorang peneliti dapat memahami cara seseorang mengevaluasi kondisi dan peristiwa di dalam hidupnya.
Komponen afektif subjective well being dapat dibagi menjadi:
1) Afek positif (positive affect) Afek positif mempresentasikan mood dan emosi yang menyenangkan seperti misalnya kasih sayang. Emosi positif atau emosi yang menyenangkan adalah bagian dari subjective well being karena emosi-emosi tersebut merefleksikan reaksi seseorang terhadap peristiwaperistiwa yang menunjukkan bahwa hidup berjalan sesuai dengan apa yang seseorang kehendaki. Afek positif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti tertarik atau berminat akan sesuatu (interested), gembira (excited), kuat (strong), antusias (enthusiastic), waspada atau siap siaga (alert), bangga (proud), bersemangat (inspired), penuh tekad (determined), penuh perhatian (attentive), dan aktif (active).
2) Afek negatif (negatif affect) Afek negatif adalah prevalensi (sesuatu yang lumrah) dari emosi dan mood yang tidak menyenangkan dan merefleksikan respon negatif yang dialami seseorang sebagai reaksinya terhadap kehidupan, kesehatan, keadaan dan peristiwa yang mereka alami. Afek negatif terlihat dari emosi-emosi spesifik seperti sedih atau susah (distressed), kecewa (disappointed), bersalah (guilty), takut (scared), bermusuhanc(hostile), lekas marah (irritable), malu (shamed), gelisah (nervous), gugup (jittery), khawatir (afraid). Kedua hal diatas saling berkaitan namun memiliki perbedaan, yakni kebahagiaan merupakan penilaian mengenai hidup individu secara menyeluruh, sedangkan afek positif dan negatif terdiri dari reaksi-reaksi berkelanjutan terhadap kejadian-kejadian yang dialami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar